Evaluasi agronomis padi introduksi sub tropis di daerah tropis Bogor
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pertumbuhan dan produksi beberapa padi introduksi dari daerah sub tropis untuk pengembangan di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan di University Farm, Babakan Sawah Baru, Dramaga, Bogor pada Januari – Juni 2010. Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT). Perlakuan terdiri atas 6 genotipe padi yang diacak dalam kelompok dengan 4 kali ulangan. Genotipe yang diuji ada 5 yaitu Takanari, Nongan, Sankesou, 2032-B, 2029-B dan satu varietas sebagai kontrol yaitu Ciherang. Pengamatan dilakukan terhadap (1) karakter vegetatif: tinggi tanaman, diameter batang, kandungan klorofil, panjang dan lebar daun bendera, jumlah anakan total, (2) karakter generatif dan komponen hasil: umur berbunga, umur panen, panjang malai, jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, jumlah gabah total, jumlah gabah isi, persen gabah hampa, bobot seribu butir, gabah kering giling, (3) mutu beras dan nasi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa padi introduksi dari daerah sub tropis ini dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan tropis Bogor. Potensi hasil produksi pada tiap genotipe yaitu antara 2.6 sampai 4.0 ton per hektar. Padi introduksi ini tidak resisten terhadap penyakit tungro. Uji mutu fisik beras menunjukkan hasil bahwa semua genotipe uji memiliki bentuk rata-rata sedang dengan ukuran panjang pada 2029B, Takanari, dan Sankesou dan ukuran sedang pada Nongan dan 2032B. Uji rasa nasi oleh panelis mengkategorikan bahwa nasi yang berwarna cerah dan bertekstur sedang hingga pulen yang disukai yaitu Nongan, 2029B dan Ciherang. Keseluruhan genotipe yang diuji memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan di daerah tropis karena berumur genjah, tinggi semi dwarf, jumlah anakan tinggi dan produktif, daun tebal dan berklorofil tinggi, dan panjang malai pendek sampai sedang serta komponen hasil yang baik.