Partisipasi Masyarakat Dalanl Rehabilitasi Hutan, Lahan dan Konservasi Sumber Daya .Air di Sub DAS Keduany. Daerah Hulu DAS Bengawar-1 Solo
Abstract
Kerusakan hutan dan lahan di daerah hulu DAS Bengawan Solo telah menyebabkan Sub DAS Keduang menjadi kritis, keseimbangan siklus hidrologi terganggu, erosi dan sedimentasi meningkat yang berimplikasi pada terjadinya banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah telah melaksanakan program rehabilitasi hutan dan lahan melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL), namun program tersebut hasilnya belum seperti yang diharapkan, bahkan oleh berbagai pihak dianggap gagal.Hal ini disebabkan antara lain karena program GNRHL dalam pelaksanaannya masih dilakukan secara terpusat (top down) kurang melibatkan masyarakat, terutama pada saat perencanaan. Sejalan dengan program GNRHL tersebut, pemerintah melalui Gerakan Nasional Kemitraan Penghematan Air (GN-KPA) mengimplementasikan program rehabilitasi hutan, lahan dan konservasi sumberdaya air di Sub DAS Keduang sebagai komplementer program GNRHL. Program tersebut merupakan program terpadu antar departemen menggunakan pendekatan partisipatif dengan melibatkan masyarakat dan lembaga sosial setempat dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan tahap evaluasi. Dengan pendekatan partisipatif diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif, sehingga implementasi program rehabilitasi hutan, lahan dan konservasi sumberdaya air dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di masyarakat. Tingkat partisipasi masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal masyarakat. Faktor internal merupakan karakteristik yang ada di dalam masyarakat, sedangkan faktor eksternal merupakan karakteristik yang ada di luar masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa jauh tingkat partisipasi masyarakat, faktor-faktor apa aja yang dapat mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat, serta bagaimana menyusun alternative kebijakan peningkatan partisipasi masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi para penentu kebijakan (policy makers) dalam mengimplementasikan dan mengembangkan program rehabilitasi hutan, lahan dan konservasi sumberdaya air di Indonesia secara partisipatif.