Pemanfaatan onggok singkong ternitrasi dan terasetilasi sebagai fase diam kromatografi kolom
Abstract
Onggok singkong merupakan hasil samping industri tapioka. Penelitian ini memanfaatkan onggok singkong sebagai fase diam yang pembuatannya terlebih dahulu dicuci dengan air hangat untuk menghasilkan OW (onggok water), kemudian dilakukan aktivasi asam dengan asam nitrat yang menghasilkan NAO (nitric acid-onggok), dengan asam fosfat yang menghasilkan PAO (phosphoric acid-onggok), dan modifikasi gugus fungsi dengan cara nitrasi yang menghasilkan ON (onggok nitrate) dan asetilasi yang menghasilkan OA (onggok acetate). Kemampuan onggok sebagai fase diam onggok diujikan terhadap pemisahan komponen ekstrak etanol temulawak dengan teknik kromatografi kolom (panjang 30 cm, diameter 1 cm, fase gerak kloroform:etil asetat = 85:15, dan laju alir 1 mL/menit). Modifikasi onggok memperbesar rentang tabung eluat yang mengandung kurkuminoid. Tabung eluat yang mengandung tiga bercak senyawa kurkuminoid adalah tabung 18-29 hasil elusi kolom ON, tabung 6 hasil elusi kolom OW, dan tabung 10 hasil elusi kolom PAO. Tabung 32-58 hasil elusi kolom OA dan tabung 30-68 hasil elusi kolom ON mengandung dua bercak senyawa kurkuminoid. KLT dua dimensi menunjukkan bahwa eluat yang mengandung bercak kurkuminoid tidak terpecah lagi menjadi beberapa bercak. Hasil elusi kolom NAO menghasilkan lebih dari tiga bercak senyawa. Analisis spektroskopi ultraviolet-visible membuktikan adanya senyawa-senyawa yang tertahan pada fase diam onggok.
Collections
- UT - Chemistry [2062]