Ingrowth dan upgrowth di hutan alam bekas tebangan untuk jenis komersial studi kasus di HPH PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat
Abstract
Kondisi dan dinamika struktur tegakan hutan bekas tebangan sangat berbeda dengan kondisi dan dinamika struktur tegakan hutan primer (virgin forest). Salah satu komponen penting dalam tegakan yang mengalami proses dinamika adalah adanya penambahan atau pengurangan jumlah individu serta pertambahan dimensi ukuran dari sifat individu yang diamati dari waktu ke waktu. Diantara fenomena pertumbuhan tegakan tidak seumur ingrowth dan upgrowth merupakan fenomena yang sangat penting untuk diketahui. Ingrowth adalah banyaknya pohon yang mengalami penambahan diameter dari masih dalam tingkat tiang ke tingkat pohon pada diameter minimal dari suatu periode (Alder, 1995). Pengetahuan tentang besarnya ingrowth dan upgrowth dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi untuk mengetahui kemampuan suatu tegakan mengisi kekosongan dari pohon yang hilang karena ditebang ataupun mati karena sebab alam. Informasi tentang besarnya ingrowth dapat pula dijadikan sumber informasi untuk penentuan sistem silvikultur sesuai dengan kemampuan lahan di lokasi tersebut. Ingrowth dan upgrowth sangat dipengaruhi oleh besarnya riap untuk masingmasing jenis, dapat diketahui bahwa riap untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae sebesar 0,44 cm/tahun, 0,30 cm/tahun adalah riap untuk kelompok jenis Non Dipterocarpaceae dan 0,35 cm/tahun riap untuk seluruh jenis. Menurut hasil penelitian ingrowth dan upgrowth dipengaruhi juga oleh kerapatan baik kerapatan jumlah pohon maupun kerapatan luas bidang dasar per hektar. Dari model yang dapat terbentuk untuk menggambarkan hubungan ingrowth dan upgrowth dapat dilihat bahwa jumlah pohon atau lbds mampu untuk menerangkan keragaman ingrowth pada kelompok jenis Non Dipterocarpaceae sebesar 25,3 % sampai dengan 60,12% dengan hubungan antara ingrowth dengan lbds atau jumlah pohon adalah negatif. Korelasi yang positif antara ingrowth dengan lbds atau jumlah pohon untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae sebesar 21,96 % sampai dengan 44,97%. Untuk kelompok jenis non komersial lbds atau jumlah pohon mampu untuk menerangakan keragaman ingrowth sebesar8,85 % sampai dengan 70,79 %. Upgrowth kelompok jenis Dipterocarpaceae mampu diterangkan oleh jumlah pohon atau lbds sebesar 39,87 % sampai dengan 70,65 % dan untuk kelompok jenis Non Dipterocarpaceae sebesar 27,69 % sampai 66,61 %. Untuk kelompok jenis non komersial tidak terdapat upgrowth karena sedikitnya pohon yang berdiameter 45cm up. Kisaran laju ingrowth kelompok jenis Dipterocarpaceae lebih kecil dibandingkan laju ingrowth kelompok jenis Non Dipterocarpaceae yaitu 0,78% sampai dengan 14,72 % untuk kelompok Dipterocarpaceae dan 2,09 % sampai dengan 17,78 % untuk Non Dipterocarpaceae. Upgrowth Non Dipterocarpaceae memiliki rentang yang lebih kecil yaitu 9,21 % sampai dengan 22,40 % untuk berbagai tingkat kerapatan dibandingkan upgrowth kelompok jenis Dipterocarpaceae berkisar antara 0,27 % sampai dengan 25,26 %.
Collections
- UT - Forest Management [3059]