Perubahan pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat akibat perluasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak studi kasus di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor
Abstract
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. 175 tahun 2003 tentang perluasan kawasan TNGH-S maka Taman Nasional Gunung Halimun kini dikembangkan dan diperluas menjadi Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGH-S). Dengan adanya perluasan kawasan Taman Nasional ini, perubahan-perubahan pun terjadi didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat akibat perluasan taman nasional, serta mengetahui peluang usaha yang mungkin muncul dengan adanya perluasan. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pengumpulan data sekunder dan pengambilan data primer. Data dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT kemudian disajikan dan dibahas secara deskriptif. Banyak masyarakat Desa Ciasihan yang mendirikan bangunan tempat tinggal di kawasan Taman Nasional. Lahan di daerah tersebut kebanyakan digunakan sebagai areal persawahan. Secara turun-temurun masyarakat desa sudah terlebih dulu tinggal menetap dan menggarap lahan tersebut. Setelah dikeluarkannya SK Menteri Kahutanan RI No. 175 tahun 2003, aksesibilitas masyarakat ke hutan tertutup sehingga menyulitkan masyarakat untuk mengambil kayu bakar, tumbuhan obat dan keperluan lainnya. Perubahan mata pencaharian ini menyebabkan menurunnya tingkat pendapatan masyarakat Desa Ciasihan. Selain itu, pengelolaan tempat wisata yang belum jelas, juga menutup peluang munculnya jenis usaha baru. Diantara hasil hutan yang mereka manfaatkan, selain untuk dipergunakan sehari-hari, ada juga yang untuk dijual. Masih minimnya pengetahuan mereka akan teknologi hasil hutan, membuat mereka menjual hasil hutan tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Sehingga hasil yang mereka peroleh sangat minim.
Collections
- UT - Forestry Products [2386]