Aktivitas bakteri pengoksidasi amonium isolat ASR1 dan ASR2 asal tambak udang pada sumber karbon dan salinitas yang berbeda
Abstract
Proses oksidasi amonium atau nitrifikasi merupakan salah satu proses yang dapat digunakan dalam usaha perbaikan kualitas air tambak udang melalui pendekatan biokondisioner. Proses ini dapat dilakukan pada kondisi autotrof dan heterotrof. Kedua kondisi tersebut dibedakan berdasarkan substrat yang digunakan oleh bakteri sebagai sumber karbonnya. Habitat estuaria seperti tambak udang memiliki kondisi salinitas yang berfluktuasi, hal ini membuat aktivitas bakteri nitrifikasi dipengaruhi oleh tingkat salinitas. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa isolat ASR1 dan ASR2 dapat mengoksidasi amonium pada kondisi autotrof dengan karbonat sebagai sumber karbon dan pada kondisi heterotrof dengan glukosa, gliserol, asetat dan suksinat sebagai sumber karbon. Penurunan konsentrasi amonium yang terjadi disebabkan oleh penggunaan hasil senyawa oksidasi amonium sebagai sumber nitrogen dan sumber energi. Isolat ASR1 menunjukkan bahwa aktivitas oksidasi tertinggi adalah pada media dengan gliserol sebagai sumber karbon dengan persentase amonium yang dioksidasinya sebesar 83 %. Isolat ASR 2 menunjukkan bahwa aktivitas oksidasi amonium tertinggi adalah pada media dengan suksinat sebagai sumber karbon dengan persentase amonium yang dioksidasinya sebesar 98 %. Hasil pengamatan pada uji selanjutnya yaitu uji optimasi salinitas dengan salinitas 0, 5, 10, 15 dan 20 ppt yang menggunakan isolat ASR2 dengan suksinat sebagai sumber karbon memperlihatkan bahwa tingkat salinitas sebesar 20 ppt adalah yang tertinggi dalam tingkat salinitas uji untuk proses oksidasi amonium.
Collections
- UT - Biology [2159]