Daya hambat ekstrak air dan etanol keladi tikus (Tyhonium flagelliforme) terhadap enzim tirosin kinase secara in vitro
Abstract
Enzim tirosin kinase berperan penting dalam perkembangan sel kanker. Senyawa-senyawa yang dapat menginhibisi aktivitas enzim tersebut mampu menghambat perkembangan sel kanker. Keladi tikus (Typhonium flagelliforme) merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai tanaman obat kanker. Pada penelitian ini diuji daya hambat ekstrak air dan etanol tanaman keladi tikus terhadap aktivitas tirosin kinase. Ekstrak hasil maserasi keladi tikus (kadar air 6,56%) dalam tiga pelarut, yaitu etanol 70%, air demineralisasi (akuadem), dan air panas menghasilkan rendemen berturut-turut sebesar 1,07, 1,02, dan 1,07%. Penentuan daya inhibisi ketiga ekstrak tersebut ditentukan menggunakan metode ELISA (enzyme linked immunosorbent assay). Hasilnya dibandingkan terhadap genistein sebagai kontrol positif. Pada konsentrasi 300 ppm, genistein memiliki daya hambat terhadap enzim tirosin kinase sebesar 6,71% sedangkan pada konsentrasi 700 ppm sebesar 12,89%. Pada konsentrasi 700 ppm, ekstrak etanol dan air panas memiliki daya hambat masing-masing sebesar 28,49 dan 33,03%. Daya hambat terbesar berasal dari ekstrak akuadem 300 ppm, yaitu sebesar 76,10%. Adanya daya hambat tersebut menunjukkan bahwa keladi tikus berpotensi sebagai obat antikanker.
Collections
- UT - Chemistry [2060]