Penggerombolan kecamatan di Kabupaten Bogor berdasarkan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Abstract
Masalah sosial merupakan salah satu masalah yang penting, karena apabila tidak segera ditanggulangi akan berpengaruh kepada bidang-bidang yang lain dan nantinya akan menyebabkan bermunculannya masalah-masalah baru yang dipicu dari permasalahan sosial tersebut. Informasi mengenai permasalahan sosial ini diperlukan untuk melihat tingkat permasalahan sosial setiap kecamatan di Kabupaten Bogor. Analisis gerombol berhierarki dengan menggunakan ukuran jarak euclidean dilakukan terhadap 40 kecamatan di Kabupaten Bogor berdasarkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan terbentuk sembilan gerombol. Masing-masing gerombol dicirikan dengan nilai rataan jumlah penyandang kesejahteraan sosial yang paling banyak. Permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya pada gerombol satu adalah masalah anak nakal dan anak terlantar. Gerombol dua merupakan gerombol yang sebagian besar nilai rataan jumlah PMKSnya berada dibawah nilai rataan kabupaten dan merupakan gerombol yang mempunyai permasalahan kesejahteraan sosial yang relatif rendah. Gerombol tiga mempunyai jumlah PMKS paling banyak pada masalah lanjut usia terlantar, balita terlantar, dan WRSE. Permasalahan fakir miskin dan rumah kumuh merupakan masalah yang paling banyak jumlah penyandangnya pada gerombol empat. Gerombol lima mempunyai permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya pada masalah penderita cacat dan rumah tidak layak. Gerombol enam mempunyai jumlah korban bencana dan rawan bencana paling banyak di Kabupaten Bogor. Sementara itu, masalah komunitas terpencil merupakan masalah yang yang paling banyak ditemui pada gerombol tujuh. Gerombol delapan mempunyai jumlah penyandang paling banyak pada permasalahan bekas narapidana dan WTS. Sedangkan masalah eks penyalahgunaan narkoba, gelandangan, pengemis, anak jalanan, dan pemulung menjadi permasalahan yang paling banyak jumlah penyandangnya di gerombol sembilan.