Penentuan aktivitas antioksidan ekstrak mahkota dewa, temu putih, sambiloto dan keladi tikus secara in vitro
Abstract
Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa, Boerl), temu putih (Curcuma zeodaria), sambiloto (Andrographis paniculata, Nees), dan keladi tikus (Typhonium flagelliforme) berkhasiat sebagai tanaman obat. Tanaman tersebut berpotensi untuk mengobati kanker dan kandungan senyawa di dalamnya diduga berperan sebagai antioksidan.Penelitian ini bertujuan menentukan daya antioksidan dari tanaman mahkota dewa, temu putih, sambiloto, dan keladi tikus dengan menggunakan metode asam tiobarbiturat. Pada metode ini, asam linoleat dioksidasi dengan udara pada suhu 40 oC selama 8 hari, sehingga membentuk produk malondialdehida. Malondialdehida yang terbentuk akan bereaksi dengan asam tiobarbiturat membentuk produk berwarna merah yang serapannya dapat diukur pada panjang gelombang 532 nm. Potensi antioksidan dari keempat ekstrak tanaman tersebut dilihat dari kemampuannya dalam menghambat proses oksidasi. Daya hambat masing-masing tanaman pada konsentrasi 200 ppm untuk ekstrak akuademineral, air panas, dan etanol secara berturut-berturut sebesar 83,44%, 70,86%, 81,84% (mahkota dewa), 60,21%, 82,74%, 69,28% (temu putih), 81,45%, 81,45%, 67,96% (sambiloto), 68,60%, 63,53 %, 72,17% (keladi tikus), dan 87,01% (vitamin E).Berdasarkan uji statistik Anova dan Duncan potensi antioksidan masing-masing tanaman pada konsentrasi 200 ppm jika dibandingkan dengan vitamin E berbeda nyata pada selang kepercayaan 95%.
Collections
- UT - Chemistry [2060]