Sintesis ester glukosa oleat dari glukosa pentaasetat dan metil oleat
Abstract
Dewasa ini, perkembangan industri farmasi, kosmetika, dan detergen meningkat pesat sehingga kebutuhan bahan aditif seperti surfaktan juga meningkat. Selain minyak bumi, sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai bahan baku surfaktan adalah minyak nabati (asam lemak) dan karbohidrat (glukosa). Ester asam lemak-glukosa merupakan surfaktan nonionik yang memperlihatkan sifat mudah terdegradasi dan tidak beracun. Penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu sintesis metil oleat, sintesis glukosa pentaasetat (GPA), sintesis ester glukosa oleat, serta pemisahan ester glukosa oleat. Rendemen rerata metil oleat yang dihasilkan sebesar 88.36%, sedangkan rendemen rerata GPA sebesar 48.11% dengan kisaran titik leleh 108-112 oC. Rendemen rerata ester glukosa oleat yang didapatkan pada nisbah mol GPA: metil oleat 1:1; 1:2; dan 1:3, masing-masing sebesar 65.55; 57.77; dan 70.64% dengan kisaran titik leleh masing-masing sebesar 98-110; 110-112; dan 84-98 oC. Berdasarkan hasil analisis spektrum infra merah ester glukosa oleat, terdapat puncak serapan ulur C-H dari gugus alkil rantai panjang yang kuat pada bilangan gelombang 2800-2900 cm-1, yang tidak dimiliki oleh GPA. Hal tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi interesterifikasi antara metil oleat dan GPA menghasilkan ester glukosa oleat.
Collections
- UT - Chemistry [2060]