Model Additive Main Effects And Multipleactive Interaction (AMMI) Percobaan Lokasi Ganda Pemupukan N, P, K
Abstract
Kebutuhan terhadap ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup terus meningkat, sehingga perlu diupayakan peningkatan produktivitas padi yang merupakan bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat. Upaya untuk memacu produktivitas padi salah satunya dengan cara pemupukan. Untuk mendapatkan pengaruh pupuk yang berinteraksi positif dengan lokasi tertentu dilakukan uji lokasi ganda. Salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis interaksi pemupukan lokasi ganda adalah analisis AMMI. Analisis AMMI tersebut bertujuan untuk menentukan interaksi pemupukan N, P, K dan lokasi. Pada status hara K tanah rendah, pupuk N berinteraksi positif pada Benda-tangerang (LR1), pupuk NP berinteraksi positif pada Ngrampal-Sragen (LR3) dan Parungkuda-Sukabumi (LR2), sedangkan pupuk NPK berinteraksi positif pada Delanggu-Klaten (LR4). Pada status hara K tanah sedang, pupuk N berinteraksi positif pada Rawamerta-Karawang (LS1), pupuk NP berinteraksi positif pada Tambakdahan-Subang (LS2), sedangkan pupuk NPK berinteraksi positif pada Kedungwuni-Pekalongan (LS3) dan Mardiasri-Ngawi (LS4). Pada status hara K tanah tinggi, pupuk N berinteraksi positif pada Cilamaya-Karawang (LT1) dan Bumiayu-Brebes (LT3), pupuk NP berinteraksi positif pada Sungapan-Pemalang (LT4), Perak-Jombang (LT8), dan Mayang-Jember (LT9), sedangkan pupuk NPK berinteraksi positif pada Rengasdengklok-Karawang (LT2), Dempet-Demak (LT5), Balen-Bojonegoro (LT6), Pungging-Mojokerto (LT7), dan Tanggul-Jember (LT10). Selain itu, meskipun respon berat kering padi tertinggi pada pemupukan NPK, namun tidak semua lokasi membutuhkan pupuk lengkap NPK.