Pengelolaan pembibitan kelapa sawit dengan aspek khusus seleksi bibit di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), unit usaha Marihat, Sumatera Utara
Abstract
Kegiatan ini dilaksanakan di Pusat Penelitian Kelapa sawit (PPKS), Unit Usaha Marihat, Provinsi Sumatera Utara selama empat bulan yang dimulai dari tanggal 1 Maret 2010 sampai tanggal 19 juli 2010. Tujuan magang ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari proses pembibitan kelapa sawit, mulai dari penyemaian sampai penanaman di lapang, melakukan seleksi bibit di pembibitan dengan memperhatikan criteria seleksi bibit dan melakukan percobaan pengaruh ukuran dan jenis polibeg terhadap keragaan tumbuh dan efisiensi. Selama melaksanakan magang penulis mengikuti kegiatan di Divisi Pemuliaan khusunya pada bagian pembibitan di pemuliaan. Seleksi bibit dilakukan pada bibit Cameroon dengan menggunakan data bibit terseleksi tahap pertama sebagai informasi untuk seleksi tahap kedua. Tolak ukur yang diamati adalah kriteria bibit abnormal dan bibit normal dan persentase bibit abnormal. Pengujian pengaruh ukuran dan jenis polibeg terhadap keragaan tumbuh dan efisiensi, menggunakan percobaan faktorial dengan rancangan acak lengkap, dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah jenis dan ukuran polibeg terdiri atas lima perlakuan yaitu : polibeg standar pre nursery (kontrol) (22 cm x 14 cm) (P0), polibeg kecil bening (18 cm x 9.5 cm) (P1), polibeg kecil hitam (15 cm x 5 cm) (P2), plastik Gelas (P3), dan polibeg kecil bening (13 cm x 6 cm) (P4). Sedangkan faktor kedua adalah varietas yang terdiri dari tiga varietas yaitu Simalungun, Langkat dan Yangambi. Setiap perlakuan menggunakan 75 butir kecambah, total kecambah yang digunakan yaitu 1125 butir. Masing-masing taraf perlakuan terdiri dari tiga ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 25 bibit dengan lima tanaman contoh. Tolak ukur yang diamati dalam pengujian ini yaitu persentase hidup bibit, jumlah daun, tinggi bibit, diameter bibit, persentase bibit abnormal dan bentuk akar. Hasil kegiatan magang yaitu penulis memperoleh pengalaman lapang, keterampilan kerja dan wawasan yang lebih luas dalam pembibitan kelapa sawit khususnya seleksi bibit. Hasil seleksi bibit tahap kedua pada bibit Cameroon menunjukan bahwa abnormalitas disebabkan oleh dua faktor yakni faktor genetik dan faktor lingkungan. Kedua faktor tersebut dapat berinteraksi secara bersamaan. Pemeliharaan bibit termasuk dalam faktor lingkungan, pemeliharaan yang kurang tepat menyebabkan abnormalitas pada tanaman. Hasil pengaruh ukuran dan jenis polibeg terhadap keragaan tumbuh dan efisiensi seperti luas, waktu dan biaya yaitu ukuran dan jenis polibeg yang semakin kecil menyebabkan pertumbuhan terhambat (daun, batang dan akar), bibit abnormal, dan efisiensi yang berbeda. Secara keseluruhan ukuran dan jenis polibeg yang terbaik untuk pertumbuhan adalah perlakuan polibeg PO (22 cm x 14 cm) untuk varietas Simalungun dan Langkat, sedangkan pada varietas Yangambi yang terbaik adalah perlakuan polibeg P0 (22 cm x 14 cm) dan P1 (18 cm x 9.5 cm). Untuk pertumbuhan vegetatif bibit seperti jumlah daun, tinggi dan diameter varietas terbaik adalah varietas Langkat. Penggunaan jenis dan ukuran polibeg yang berbeda pada pembibitan awal (pre nursery) mempengaruhi juga efisiensi baik secara waktu, lahan, biaya dan tenaga. Peningkatkan efisiensi pengisian yang baik dicapai oleh perlakuan polibeg plastik Gelas P3. Untuk efisiensi luas perlakuan polibeg P4 (13 cm x 6 cm) membutuhkan luas yang paling kecil. Pengeluaran paling kecil untuk pembelian polibeg adalah perlakuan polibeg P2 (15 cm x 5 cm) dan perlakuan polibeg P4 (13 cm x 6 cm).