Analisis daya saing dan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor jagung Indonesia di Pasar Malaysia pra dan pasca krisis ekonomi
Abstract
Perubahan rejim pasar komoditas pertanian yang mengarah pada pasar bebas membawa konsekuensi harga komoditas pertanian, khususnya pangan di pasar domestik semakin terbuka terhadap gejolak pasar internasional. Dengan pengertian lain, harga komoditas pangan di pasar dunia secara langsung akan mempengaruhi harga komoditas pangan domestik. Jagung sebagai salah satu komoditas pangan, maka dinamika harganya tidak terlepas dari arah kebijakan perdagangan, pasar komoditas pangan dunia, stabilitas harga dan fluktuasi nilai tukar. Akumulasi perubahan dari berbagai aspek tersebut secara simultan akan mempengaruhi dinamika harga komoditas jagung domestik. Komoditi pertanian yang mempunyai daya saing tinggi akan mampu eksis dan terus berkembang sehingga ekspor negara-negara ASEAN (termasuk Indonesia) akan makin besar yang selanjutnya akan dapat mendorong produksi dalam negeri serta meningkatkan pendapatan petani, kesempatan kerja, dan devisa negara. Bagi Indonesia, manfaat positif yang diharapkan dari liberalisasi perdagangan AFTA ini adalah kontribusinya bagi proses pemulihan ekonomi nasional dari krisis. Salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai tambah dan sangat potensial untuk dikembangkan adalah jagung. Jagung merupakan kebutuhan kedua terbesar setelah beras. Seiring dengan pesatnya perkembangan industri ternak membuat semakin tingginya permintaan akan jagung sebagai bahan baku pakan ternak. Selain itu, nilai tambah yang dapat diambil dari jagung adalah sebagai bahan baku industri olahan.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]