Studi karakteristik dan fungsi pekarangan di Desa Pasir Eurih Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor
Abstract
Pekarangan adalah taman rumah tradisional yang bersifat pribadi, yang merupakan sistem yang terintegrasi dengan hubungan yang erat antara manusia, tanaman, dan hewan. Pekarangan juga merupakan ruang terbuka yang sering dimanfaatkan untuk acara kekerabatan dan kegiatan sosial. Pekarangan mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk agroforestri, konservasi sumberdaya alam yang bersifat genetika, tanah dan air, produksi pertanian, serta hubungan sosial budaya di area pedesaan. Karakteristik dan struktur pekarangan sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik, sosial, ekonomi, budaya masyarakat setempat, sifat ekologis tanaman dan jenis hewan. Di Desa Pasir Eurih Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor, terdapat Kampung Budaya Sindang Barang yang mempunyai upacara tahunan Seren Tahun yang memperlihatkan produk pertanian dari sawah, ladang maupun pekarangan. Diduga kawasan Desa Pasir Eurih mempunyai keunikan karakteristik pekarangan. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik dan fungsi pekarangan serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan. Metode yang digunakan yaitu pengamatan langsung di lapang, wawancara dan kuisioner. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai karakteristik pekarangan di Desa Pasir Eurih dan dapat menjadi masukan atau pertimbangan bagi aparat desa dalam rangka optimalisasi penggunaan/pengembangan lahan pekarangan di pedesaan. Dari 4 RW di Desa Pasir Eurih yang terpilih berada di dekat/sekitar Kampung Budaya Sindang Barang hanya ditemukan 7 pekarangan. Rata-rata luas pekarangan tersebut adalah 456,75 m2 dengan klasifikasi pekarangaan sempit (< 200 m2) sebesar 14 %, pekarangan sedang (200-500 m2) sebesar 58 %, pekarangan besar (500-1000 m2) sebesar 14 % dan pekarangan sangat besar (> 1000 m2 Bentuk pekarangan di Desa Pasir Eurih sebagian berupa blok dengan panjang kali lebar yang jelas dan beberapa berbentuk tak beraturan (irregular). Pekarangan terdiri dari ruang terbangun (rumah) dan ruang terbuka (pekarangan). Tata ruang terbuka (pekarangan) dibedakan menjadi tiga, yaitu: halaman depan, halaman samping dan halaman belakang. Pekarangan dengan bentuk blok biasa terdapat satu rumah induk yang berada di tengah sehingga pekarangan ada di depan, samping dan belakang. Apabila dalam satu pekarangan terdapat dua rumah atau lebih, maka bangunan rumah yang dijadikan patokan adalah bangunan rumah induk yaitu rumah yang didiami oleh orang tua. ) sebesar 14 %. Tapak pekarangan terdiri dari elemen lunak (soft material) dan elemen keras ( hard material ). Elemen keras yang umum dijumpai di pekarangan yaitu berupa kolam. Tata letak kolam di pekarangan biasanya berada di halaman depan atau pun halaman samping. Kolam tersebut berupa kolam ikan dan ada juga yang berupa kolam penampungan air saja. Jenis ikan yang dipelihara bermacam-macam, mulai dari ikan lele (Clarias batrachus), ikan mas (Cyprinus carpio), ikan gurame (Osphronemus gouramy), dan beberapa jenis ikan hias. Hasil kolam yang diperoleh biasanya untuk dikonsumsi sendiri atau untuk diberikan pada kerabat dekat. Bentuk kolam bermacam-macam, ada yang persegi dan ada juga yang melingkar dan dibuat permanen.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]