Produksi pucuk kolesom (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) pada berbagai interval panen dan frekuensi pemupukan N dan K
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mencari interval panen dan frekuensi pemupukan nitrogen dan kalium yang tepat untuk produksi pucuk daun kolesom yang terbaik. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Agronomi dan Hortikultura IPB di Leuwikopo, Darmaga, Bogor pada bulan April sampai Juli 2010. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) disusun secara petak terbagi (split-plot) yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu interval panen yang terdiri atas 2 taraf: 15 dan 30 hari sekali. Faktor kedua yaitu frekuensi pemupukan yang terdiri dari 5 taraf: 1 kali (0 HST) dengan dosis total 100 kg urea/ha dan 100 kg KCl/ha, 3 kali (0, 30, dan 60 HST) dengan dosis total 100 kg urea/ha dan 100 kg KCl/ha, 5 kali (0, 15, 30, 45, dan 60 HST) dengan dosis total 100 kg urea/ha dan 100 kg KCl/ha, 3 kali (0, 30, dan 60 HST) dengan dosis total 150 kg urea/ha dan 150 kg KCl/ha, dan 5 kali (0, 15, 30, 45, dan 60 HST) dengan dosis total 150 kg urea/ha dan 150 kg KCl/ha. Dengan demikian terdapat 10 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan, sehingga terdapat 30 satuan percobaan. Tiap satuan percobaan diambil 3 tanaman contoh, maka secara keseluruhan terdapat 90 tanaman contoh yang diamati. Terdapat interaksi antara interval panen dan frekuensi pemupukan. Interaksi antara keduanya secara nyata mempengaruhi jumlah dan bobot pucuk panen pada 60 HST, bobot panen total, kadar air pada 60 dan 90 HST, bobot basah dan kering akar+umbi, rasio tajuk/akar, ketebalan daun, dan klorofil total. Kombinasi perlakuan interval panen 15 hari sekali dan frekuensi pemupukan 3 kali (0, 30, dan 60 HST) dengan dosis total 150 kg urea/ha dan 150 kg KCl/ha menghasilkan 78.1 pucuk/tanaman dengan bobot panen total 307.673 g/tanaman jika dilakukan pemanenan pucuk dengan panjang 10 cm.