Potensi Karbon Tegakan Acacia crassicarpa pada Lahan Gambut Bekas Terbakar (Studi Kasus IUPHHK-HT PT. SBA Wood Industries, Sumatera Selatan)
Date
2009Author
Limbong, Hotbi D.H
Indrawan, Andry
Saharjo, Bambang Hero
Metadata
Show full item recordAbstract
Luas lahan gambut Indonesia berkisar antara 17 – 27 juta hektar yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Papua, dengan luasan tersebut Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan gambut tropis terluas di dunia. Hutan rawa gambut memiliki fungsi sangat penting yang terkait dengan masalah konservasi, terutama fungsi simpanan dan rosot karbon. Total simpanan karbon di lahan gambut dunia diperkirakan mencapai 525 Gigaton (Gt) karbon atau 15 – 35% dari total karbon terrestrial. Kebakaran lahan gambut telah menyebabkan terjadinya perubahan iklim global yang diakibatkan oleh timbunan gas-gas rumah kaca seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4) dan klorofluorokarbon (CFC). Page et al. (2002) menyebutkan kebakaran gambut di Indonesia pada tahun 1997 melepaskan karbon ke atmosfer berkisar antara 0,81 – 2,57 Gt.