Pengaruh konsentrasi dan frekuensi aplikasi formulasi Pseudomonas fluorescens terhadap intensitas penyakit, pertumbuhan dan produksi padi sawah [Oryza sativa L.]
Abstract
Padi merupakan bahan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, karena sekitar 95% penduduk yang jumlahnya saat ini mencapai 220 juta jiwa, masih mengandalkan beras sebagai bahan makanan pokok. Kehadiran Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dirasa semakin merugikan pada pertanaman di daerah-daerah sumber penghasil padi nasional. Penggunaan pestisida dianggap sebagai solusi utama permasalah ini oleh sebagian besar petani. Namun penggunaan secara tidak bijaksana dan terus-menerus mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan agens pengendali hayati untuk mengendalikan OPT semakin berkembang sebagai alternatif pengendalian bebas pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan frekuensi dan konsentrasi aplikasi formulasi agens antagonis P. fluorescens dalam menekan intensitas penyakit hawar daun padi (Xanthomonas campestris pv oryzae) dan hawar pelepah daun padi (Rhizoctonia solani) serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan, percobaan pertama yaitu uji pengaruh konsentrasi formulasi P. fluorescens terhadap perkecambahan benih padi, dan percobaan kedua yaitu uji pengaruh konsentrasi dan frekuensi aplikasi terhadap pertumbuhan tanaman padi di lapangan. Rancangan percobaan pertama menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan konsentrasi formulasi P. fluorescens. Konsentrasi yang digunakan meliputi konsentrasi 0%, 2,5%, 5%, dan 10%. Percobaan kedua menggunakan Rancangan Faktorial dalam Acak Kelompok dua faktor yaitu frekuensi dan konsentrasi aplikasi. Frekuensi aplikasi yang digunakan meliputi frekuensi aplikasi satu minggu sekali, dua minggu sekali dan empat minggu sekali. Konsentrasi yang digunakan meliputi konsentrasi 0% (kontrol), 2,5%, 5%, dan 10%. Hasil percobaan pertama, perlakuan konsentrasi memberikan pengaruh nyata terhadap daya kecambah benih (>90%) dan tidak berpengaruh terhadap bobot kering kecambah. Hasil percobaan kedua, secara keseluruhan perlakuan konsentrasi formulasi P. fluorescens memberikan pengaruh nyata terhadap peubah yang diamati. Perlakuan formulasi P. fluorescens terbukti efektif menekan intensitas penyakit hawar daun padi (55%) dan hawar pelepah daun padi (50%), meningkatkan jumlah anakan produktif (2-4 batang/rumpun), gabah kering panen (GKP) (10-15 gram/rumpun), gabah kering giling (GKG) (5-10 gram/rumpun), serta menurunkan jumlah anakan tidak produktif (2-4 batang/rumpun). Pada fase generatif menimbulkan penghambatan pertumbuhan tanaman padi. Perlakuan frekuensi aplikasi formulasi P. fluorescens tidak memberikan pengaruh secara nyata terhadap peubah yang diamati, serta tidak ada interaksi antara perlakuan konsentrasi dengan frekuensi aplikasi.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]