Pengaruh pemberian bahan pembenah tanah terhadap sifat kimia tanah dan pertumbuhan jagung manis (Zea mays L.) pada latosol dari Cimulang
Abstract
Masalah kesuburan tanah sering dijumpai pada tanah-tanah di daerah tropis seperti Indonesia. Latosol adalah salah satu tanah masam di daerah tropis yang memilki kendala kesuburan. Pemberian bahan pembenah tanah seperti humika adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pembenah tanah terhadap sifat kimia tanah dan pertumbuhan jagung manis (Zea mays L) pada Latosol dari Cimulang. Penelitian merupakan percobaan faktor tunggal (dosis humika) yang dilakukan dengan rancangan acak lengkap dan terdiri dari: (1) percobaan laboratorium dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan; (2) percobaan rumah kaca dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil percobaan laboratorium menunjukkan bahwa pemberian bahan pembenah tanah berpengaruh nyata terhadap jumlah K+ dalam air cucian keempat dan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah K+ dalam air cucian satu sampai tiga, jumlah NH4+ dalam air cucian satu sampai empat, total K+ dan NH4+ dalam air cucian, kadar P-tersedia, K-tersedia, KTK, dan Al-dd tanah. Jumlah total K+ dan NH4+ perlakuan H1, H2, H3, dan H4 cenderung lebih rendah daripada kontrol. Selanjutnya, kadar P-tersedia perlakuan H1, H2, H3, dan H4 cenderung lebih tinggi daripada kontrol. Begitu juga dengan nilai KTK perlakuan H1, H2, H3, dan H4 cenderung lebih tinggi daripada kontrol. Pada percobaan rumah kaca diketahui bahwa pemberian pembenah tanah belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan kadar hara jagung. Bobot kering bagian atas tanaman jagung perlakuan H1, H2, H3, dan H4 cenderung lebih tinggi daripada kontrol dan kadar K tanaman perlakuan H1, H2, H3, dan H4 cenderung lebih tinggi daripada kontrol. Diduga kenaikan bobot kering bagian atas tanaman jagung ada hubungannya dengan kadar unsur K dalam jaringan tanaman.