Modifikasi bentuk kasuran dan sistem pengeceran bibit sebagai strategi penanaman tebu (Saccharum officinarum L.) di musim hujan
Abstract
Curah hujan tinggi selama musim tanam menyebabkan penurunan kualitas perkecambahan bibit tebu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi penanaman tebu saat musim hujan dalam menghasilkan vigor bibit dan pertumbuhan vegetatif yang terbaik. Penelitian dilaksanakan di Kebun Gempol, PG Sindang Laut, Kabupaten Cirebon sejak 14 Mei sampai 3 September 2010, dengan tambahan pengamatan pada 29 Oktober 2010. Bahan tanam yang digunakan selama penelitian yaitu bibit tebu berupa bagal dari klon PS 941 atau PSJT 94-33. Metode penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dua faktor. Faktor pertama adalah modifikasi bentuk kasuran yang terdiri dari perlakuan klacen barat, klacen timur, tutup miring, dan tutup datar. Faktor kedua adalah sistem pengeceran bibit yang terdiri dari bagal dua mata kombinasi pola ecer 22+2 dan bagal tiga mata kombinasi pola ecer 20+2. Penelitian diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan ditanam dalam sebuah juringan dengan panjang 750 cm, lebar 45 cm, dalam 30 cm, dan jarak pusat ke pusat (PKP) 100 cm. Peubah yang diamati antara lain kelembaban kasuran, kecepatan tumbuh, mata bibit busuk, daya tumbuh, jumlah hari hujan, jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah tunas sekunder atau anakan, diameter batang bawah, dan total batang satu juringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi bentuk kasuran mempengaruhi tanaman sejak fase perkecambahan sampai fase pertunasan. Sistem pengeceran bibit hanya mempengaruhi tanaman tebu saat fase pertunasan. Kedua faktor tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi. Pada modifikasi bentuk kasuran, perlakuan terbaik adalah kasuran klacen timur. Klacen timur bentuk permukaannya horisontal dan pada sisi timur kasurannya terdapat parit kecil dengan kedalaman ± 5 cm dan lebar ± 20 cm. Perlakuan klacen timur mampu mengatasi kelebihan air di sekitar kasuran dengan cepat dan menerima sinar iii matahari paling awal. Hal ini mengakibatkan vigor bibit dan pertumbuhan vegetatif tebu menjadi lebih baik. Daya tumbuh yang dihasilkan sebesar 94.38 % dengan kecepatan pertumbuhan bibitnya 6.81 %/etmal. Jumlah daun dan tinggi tanaman pada 14 MST berurutan sebesar 14.75 helai dan 290.26 cm, diameter batang pada 16 MST sebesar 2.28 cm, dan total batang per juringan saat 24 MST sebanyak 86.17 batang.