Aplikasi insektisida Bacillus thruringiensis dan a-sihalotrin untuk mengendalikan barbagai hama pada pertanaman kubis dan pengaruhnya terhadap arthropoda bukan sasaran
Abstract
Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Plutellidae) dan Crocidolomia pavonana (F.) (Lepidoptera: Pyralidae) merupakan hama penting pada pertanaman kubis yang dapat menimbulkan kerusakan yang sangat parah. Pada tanaman kubis ditemukan pula hama lain yaitu Myzus persicae (Hemiptera: Aphididae), Phyllotreta sp. (Coleoptera: Chrysomelidae), Hellula undalis (F.) (Lepidoptera: Pyralidae). Salah satu alternatif teknik pengendalian ramah lingkungan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan insektisida biologi, yaitu insektisida Bacillus thuringiensis (Bt). Penelitian ini bertujuan menguji keefektifan insektisida Bacillus thuringiensis dan λ-sihalotrin dalam mengendalikan hama-hama pada pertanaman kubis, serta mengevaluasi pengaruhnya terhadap predator, parasitoid, dan artropoda penghuni permukaan tanah. Penelitian lapangan dilakukan pada pertanaman kubis di Segunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2006. Pemeliharaan telur dan larva P. .xylostella untuk keperluan studi pemangsaan dan parasitisasi dilakukan di Laboratorium Ekologi, sedangkan penghitungan identifikasi artropoda hasil tangkapan perangkap jebakan dilakukan di Laboratorium Taksonomi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Percobaan dilakukan empat tahap yaitu pengamatan hama sesudah diaplikasikannya masing-masing insektisida di pertanaman kubis, dengan dosis anjuran 2 ml/ liter, volume semprot disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan tanaman kubis setiap minggunya. Tahap selanjutnya yaitu peletakkan telur dan larva P. xylostella di pertanaman untuk melihat pengaruh aplikasi insektisida uji terhadap musuh alami (predator dan parasitoid), pemasangan perangkap jebakan (pitfall trap) untuk melihat pengaruh insektisida uji terhadap arthropoda tanah. Secara umum insektisida λ-sihalotrin tidak mampu mengendalikan populasi ulat C. pavonana, P. xylostella, dan hama lainnya. Bahkan aplikasi insektisida ini setiap minggu menyebabkan terjadinya resurjensi pada ulat P. xylostella, terdapat kecenderungan bahwa aplikasi λ-sihalotrin berpengaruh buruk terhadap predator, parasitoid, serta kelompok tertentu artropoda penghuni permukaan tanah, insektisida Bt cukup efektif untuk mengendalikan hama kubis, terutama ulat P. xylostella dan C. pavonana, yang ditunjukkan pula oleh kemampuannya menghasilkan panen kubis yang paling tinggi, insektisida Bt tidak berpengaruh buruk terhadap predator, parasitoid, serta artropoda tanah yang tinggal di pertanaman kubis, pengendalian ulat P. xylostella dan C. pavonana sebaiknya tidak menggunakan insektisida λ-sihalotrin, tapi menggunakan insektisida Bt atau jenis lainnya yang aman terhadap musuh alami, lingkungan, dan kesehatan.
Collections
- UT - Plant Protection [2334]