Evaluasi daya hasil dan ketahanan cabai (Capsicum annuum L.) terhadap antraknosa yang disebabkan oleh colletotrichum acutatum
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan genotipe tanaman cabai yang tahan terhadap penyakit antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum acutatum dan memiliki daya hasil tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2009 di Kebun Percobaan Leuwikopo dengan ketinggian ± 190 m dpl dan Laboratorium Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura. Penelitian ini dilakukan di lapangan dan laboratorium, menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak, satu faktor dan dua ulangan. Genotipe cabai yang digunakan adalah 17 genotipe cabai yaitu IPB C2, IPB C4a, IPB C5a, IPB C10, IPB C14, IPB C15, IPB C19, IPB C20, IPB C105, IPB C110, IPB C126, IPB C128, IPB C129, IPB C130 IPBC131, IPB C132, dan IPB C133. Pengamatan dilakukan terhadap karakter kuantitatif dan dianalisis menggunakan analisis ragam. Ketahanan penyakit dianalisis menggunakan persentase kejadian penyakit dan diameter nekrosis dianalisis menggunakan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe IPB C14, IPB C15, IPB C128, IPB C129, dan IPB C131 merupakan genotipe yang memiliki bobot buah per tanaman yang tinggi. Genotipe IPB C14, IPB C15, IPB C128, IPB C129, dan IPB C131 memiliki bobot buah per tanaman mendekati 500 g/tanaman. Genotipe IPB C128 merupakan cabai yang memiliki daya hasil tinggi dan relatif tahan terhadap penyakit antraknosa. Genotipe IPB 128 termasuk mutu I berdasarkan panjang buah dan diameter pangkal buah menurut SNI cabai merah segar. Genotipe ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai varietas Open Polinated Variety (OPV). Genotipe IPB C15 merupakan cabai yang memiliki ketahanan paling baik terhadap tiga isolat Colletotrichum acutatum. Genotipe ini merupakan salah satu sumber untuk sifat ketahanan cabai terhadap antraknosa dan berpotensi untuk dijadikan tetua donor untuk sifat tersebut.