Analisis Regresi Logistik untuk Menentukan Faktor-Faktor Ketertinggalan Desa di Kabupaten Bogor
Abstract
Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei tentang potensi desa/kelurahan yang dilakukan setiap tiga tahun sekali dengan salah satu tujuannya yaitu untuk menghitung desa tertinggal di Indonesia. Hasil perhitungan tersebut disusun dalam bentuk daftar desa tertinggal, dimana daftar ini memiliki berbagai manfaat baik bagi instansi pemerintahan maupun masyarakat. Perhitungan desa tertinggal dengan menggunakan indikator dan metode yang digunakan oleh BPS dapat menghasilkan jumlah desa tertinggal di Kabupaten Bogor sebanyak 47 (11.06%) desa dari total 425 desa. Analisis regresi logistik dapat digunakan untuk menentukan peubah-peubah yang berpengaruh terhadap model dan mengevaluasi hasil perhitungan dari BPS dengan melihat nilai ketepatan klasifikasi yang dihasilkan. Peubah-peubah yang berpengaruh nyata terhadap model untuk menentukan tertinggal atau tidaknya suatu desa adalah : sumber bahan bakar penduduk, jenis jamban, jalan utama dan penerangan umum di pedesaan. Model dengan peubah-peubah di atas secara keseluruhan dapat mengklasifikasikan dengan benar tertinggal tidaknya suatu desa sebesar 82.4%.