Strategi Pengembangan Wilayah di Era Otonomi Daerah (Studi Kasus: Kabupaten Bandung Barat)
Date
2009Author
Indraprahasta, Galuh Syahbana
Hadi, Setia
Barus, Baba
Metadata
Show full item recordAbstract
Otonomi daerah yang menjadi salah satu jawaban terpenting dari reformasi 1998 telah menggeser perencanaan pengembangan kota dan kabupaten di Indonesia dari terpusat-sektoral menjadi berbasis kewilayahan. Penelitian ini menawarkan sebuah pendekatan pengembangan wilayah dalam era otonomi daerah dan bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi sektor unggulan skala kabupaten, (2) mengidentifikasi sektor unggulan kabupaten dalam perspektif provinsi, (3) mengidentifikasi lokasi unggulan, (4) mengidentifikasi kelembagaan yang mendukung, dan (5) menyusun strategi pengembangan wilayah. Konsep dasar pengembangan wilayah dalam penelitian ini merupakan keterpaduan dari 3 (tiga) unsur, yaitu: (1) sektor, (2) spasial, dan (3) kelembagaan. Penelitian ini menggunakan beberapa metode, yaitu: model input-output (I-O), location quotient (LQ), shift-share analysis (SSA), indeks Williamson, principal component analysis (PCA), indeks Theil, focus group discussion (FGD), correspondence analysis, dan analisis Strengths Weaknesses Opportunities and Threats (SWOT).
Collections
- MT - Economic and Management [2904]