Analisis beban pencemaran dan kapasitas asimilasi kawasan perairan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara
Abstract
Perairan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara merupakan tempat bermuaranya 3 sungai; Sungai Japat, Lagoa, dan Sunter. Ketiga sungai tersebut merupakan salah satu tempat pembuangan sampah domestik masyarakat dan industri di DKI Jakarta, yang secara akumulatif menambah jumlah beban pencemar, baik dari sisi kuntitas maupun kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung beban pencemaran dan kapasitas asimilasi serta memformulasi pengelolaan prioritas kawasan perairan Pelabuhan Tanjung Priok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pencemar dan beban pencemar dari sungai didapatkan secara berturut-turut (masing-masing dalam ton/bulan): TSS (3.90 hingga 108.39), BOD5 (1.41 hingga 34.30), COD (43.13 hingga 1125.60), NO3 (0.055 hingga 1.82), NH3 (0.056 hingga 1.87), PO4 (0.04 hingga 0.92), Pb (0.033 hingga 1.28), dan Cd (0.0083 hingga 1.62). Kapasitas asimilasi masing-masing parameter yang diamati, berturut-turut (masing-masing dalam ton/bulan): TSS (842.14 dan 1022.66), BOD5 (195.64 dan 183.33), COD (865.91 dan 532.24), NO3 (0.22 dan 0.25), NH3 (3.69 dan 3.62), PO4 (0.056 dan 0.46), Pb (0.69 dan 0.76), serta Cd (9.23 dan -23.08). Strategi prioritas pengelolaan perairan Pelabuhan Tanjung Priok ditekankan bahwa visi ecoport harus dibangun secara bersama-sama dengan seluruh pihak yang berkompeten. Pengelolaan tidak hanya dalam otoritas Pemerintah DKI Jakarta tetapi juga harus holistik. Upaya pengubahan perilaku masyarakat sepanjang bantaran sungai kiranya dilakukan oleh pemerintah sembari mendampingi pihak PELINDO menyediakan sarana treatment limbah (cair).