Kajian Spasial Kebutuhan Hutan Kota Berbasis Hidrologi di Kota Ambon
Abstract
Air merupakan kebutuhan dasar bagi seluruh makhluk hidup. Tumbuhan berperan penting dalam proses pengaturan air. Di daerah perkotaan dengan segala perkembangannya, keberadaan air sangat diperlukan, namun pembangunan wilayah kota justru membuat lahan bervegetasi untuk penyerapan air semakin sempit. Pengembangan hutan kota merupakan rancangan ideal untuk pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau di wilayah kota, terutama untuk fungsi peresapan air yang nantinya akan meningkatkan pasokan air tanah. Penelitian ini ditujukan untuk mengestimasi kebutuhan luas hutan kota di Kota Ambon khususnya untuk penyediaan air, dan untuk memberikan informasi bagi suatu perencanaan pengembangan RTH. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari 2009 – April 2009 di Kota Ambon. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dengan instansi terkait dan masyarakat, serta studi pustaka. Data yang dibutuhkan antara lain: jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, industri dan ternak, potensi air tanah, kapasitas suplai air PDAM,dan data-data spasial berupa peta tutupan lahan, peta administrasi, dan peta jenis tanah. Keseluruhan data tersebut diolah dan dianalisis sehingga diperoleh informasi kebutuhan air total, suplai air total, kapasitas hutan kota dalam menyerap air, serta luas hutan kota optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan hutan kota selalu meningkat dari tahun ke tahun. Perkiraan kebutuhan hutan kota di Kota Ambon untuk tahun 2010 yaitu 20.286.93 ha, tahun 2015 sebesar 22.691,32 ha, tahun 2020 sebesar 25.398 ha, dan tahun 2025 sebesar 28.444,93 ha. Titik keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan hutan kota terdapat di pertengahan tahun 2012. Pada tahun tersebut diperkirakan jumlah penduduk Kota Ambon akan mencapai 309.065 jiwa dengan kebutuhan air sebesar 15.623.991 m3/tahun.