Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Spons Jenis Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 and Aaptos aaptos (Schmidt, 1864) yang Ditransplantasikan di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta
Abstract
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2006 di barat Pulau Burung (ST1) dan selatan Pulau Pari (ST2), Jakarta. Transplantasi dilakukan dengan menggabungkan 2 metode yaitu tali dan jaring. Tali dan jaring ditempatkan pada kerangka besi yang diletakkan secara horizontal dan vertikal. Jarak spons dari substrat baik metode horizontal maupun vertikal kurang lebih 30 cm. Kemudian pada setiap perlakuan posisi dilakukan perlakuan dibersihkan dan tidak dibersihkan. Jumlah total rak yang digunakan adalah 8 buah untuk masingmasing jenis spons dan jumlah total sampel yang digunakan adalah 1344 fragmen spons. Kelangsungan hidup spons Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 pada kedua rak dan kedua lokasi sangat tinggi, berkisar antara 95.12 -100%. Hasil analisis ragam lokasi, posisi rak dan pembersihan memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 (P<0,05). Tingkat kelangsungan hidup fragmen spons Aaptos aaptos (Schmidt, 1864) setelah 4 minggu pengamatan berkisar antara 36.54 – 88.46%. Metode transplantasi dengan rak vertikal yang tidak dibersihkan di ST1 (36.5%) menunjukkan hasil terendah sedangkan tertinggi pada rak horizontal yang tidak dibersihkan di ST2 (88.46%). .Kelangsungan hidup Aaptos aaptos (Schmidt, 1864) di Lokasi ST2 lebih tinggi dari pada di ST1. Pada lokasi ST2 tingkat kelangsungan hidup berkisar antara 40.48 – 88.46 % sedangkan pada lokasi ST1 berkisar antara 36.54 – 54.95%. Kondisi lokasi yang diduga merupakan penyebab adanya perbedaan tingkat kelangsungan hidup spons.
Collections
- MT - Fisheries [3016]