Analisis kebutuhan hutan kota untuk menjaga ketersediaan air di Kota Sintang
Abstract
Perkembangan Kota Sintang diikuti dengan perubahan penutupan dan penggunaan lahan seperti dibukanya lahan-lahan baru untuk bangunan dan jalan. Ketimpangan dalam pemanfaatan lahan menyebabkan perubahan lahan yang tidak terkendali sehingga kawasan hutan yang semula dilindungi oleh vegetasi alami berubah menjadi kawasan terbuka. Perubahan tata guna lahan tersebut mengubah karakteristik hidrogeografis kawasan tersebut dan secara langsung mengancam tata guna airnya. Bertambahnya jumlah penduduk juga meningkatkan kebutuhan sumber daya alam seperti kebutuhan air bersih. Air tawar yang bersih sangat diperlukan oleh manusia untuk keperluan minum, masak, mandi, menyiram tanaman, mencuci pakaian, membersihkan rumah dan mobil. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air oleh Bapedalda tahun 2006 pada Sungai Kapuas dan Sungai Melawi yang menjadi sumber air baku PDAM menunjukkan bahwa kualitas air tersebut di atas abang batas yang telah ditetapkan pemerintah tentang Standar Kualitas Air di Perairan Umum.
Collections
- MT - Agriculture [3781]