Kelembagan Berkelanjutan dalam Pertanian Organik (Studi Kasus Komunitas Petani Padi Sawah, Kampung Ciburuy,Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)
Abstract
Sistem pertanian organik masih terus berkembang dan bertahan hingga saat ini di tengah gempuran modernisasi pertanian melalui revolusi hijau. Perkembangan tersebut tampak secara signifikan baik di tingkat dunia, tingkat nasional, maupun tingkat lokal yang tampak dengan semakin bertambahnya luas lahan penanaman dan juga pertumbuhan pasar produk organik tersebut. Di samping itu, semakin banyak pihak yang terlibat dalam pengembangan sistem tersebut. Sistem pertanian organik ini memiliki berbagai keunggulan dari sisi ekonomi, ekologi, dan sosial budaya sehingga menjadi salah satu alternatif pembangunan pertanian berkelanjutan. Adanya dukungan kelembagaan menjadi elemen penting untuk mewujudkannya. Sehubungan dengan itu, dalam kaitan sistem pertanian organik sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan, maka dari uraian di atas memunculkan pertanyaan utama bagaimanakah pertanian berkelanjutan dapat diwujudkan melalui keberlanjutan kelembagaan dalam sistem pertanian organik ? Untuk memperoleh gambaran komprehensif mengenai sistem pertanian organik tersebut, maka rumusan permasalahan penelitian yang dikaji adalah : (1) bagaimanakah aktivitas pertanian dalam sistem pertanian organik dan siapa sajakah aktor yang terlibat dalam aktivitas tersebut ?; (2) bagaimanakah bentuk-bentuk kelembagaan yang terdapat dalam sistem pertanian organik ditinjau dari dimensi-dimensi prinsip yang membangun kelembagaan tersebut ?; dan (3) faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi keberlanjutan kelembagaan dalam pertanian organik tersebut?
Collections
- MT - Human Ecology [2243]