Potensi Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV) Isolat Lemah Sebagai Agens Pengendali Penyakit Daun Keriting Kuning pada Tanaman Tomat
Abstract
Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV), penyebab penyakit daun keriting kuning, sudah banyak dilaporkan mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup besar pada berbagai komoditas sayuran di banyak negara tropis dan subtropis di seluruh dunia. Di Indonesia, serangan penyakit daun keriting kuning yang terjadi terutama pada tanaman cabai dan tomat sudah dirasakan sejak tahun 2005. Di Sleman (Yogyakarta) dan Magelang (Jawa Tengah), contohnya, tingkat infeksi TYLCV diestimasi berkisar antara 20 hingga 100%. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit ini bervariasi dan tercatat dapat mencapai lebih dari 85%. TYLCV memiliki partikel berbentuk ikosahedral kembar, bergenom DNA utas tunggal berukuran sekitar 2,6-2,8 kb, merupakan salah satu anggota dari Begomovirus dari famili Geminiviridae. TYLCV ditularkan oleh serangga vektornya, kutukebul Bemisia tabaci. Mobilitasnya yang sangat tinggi dan inangnya yang banyak serta dapat menularkan virus (TYLCV) secara persisten menyebabkan kutukebul memegang peranan penting dalam epidemiologi penyakit daun keriting kuning, mungkin hal ini pula yang menyebabkan usaha pengendalian penyakit ini yang dilakukan dengan cara menekan populasi serangga vektor menggunakan insektisida kurang berhasil. Di samping itu, efek samping penggunaan insektisida terhadap kesehatan lingkungan seperti residu pada buah tomat dan matinya musuh alami hama dan patogen sudah menjadi perhatian semua pihak. Cara lain yang pernah diterapkan untuk mengendalikan penyakit daun keriting kuning yaitu dengan menggabungkan pengendalian kutukebul dengan musuh alami, seperti parasitoid; predator; dan varietas tomat tahan terhadap Begomovirus juga belum dapat memberikan hasil yang diharapkan. Salah satu alternatif pengendalian yang cukup memberi harapan keberhasilan dan memenuhi persyaratan untuk kesehatan lingkungan adalah dengan melakukan proteksi silang (cross protection). Proteksi silang dalam penelitian ini adalah penggunaan isolat lemah suatu virus (TYLCV) untuk melindungi tanaman (tomat) dari kerusakan ekonomis yang ditimbulkan oleh infeksi isolat ganas virus yang sama (TYLCV). Keberhasilan pengendalian melalui proteksi silang sudah banyak dilaporkan terhadap berbagai jenis virus pada berbagai komoditas tanaman. Namun demikian, penelitian mengenai proteksi silang pada interaksi TYLCV dengan tanaman tomat belum pernah dilakukan di Indonesia maupun di negara lain. Untuk itu dilakukan penelitian mengeksplorasi TYLCV isolat lemah dari populasi alami dan menguji potensinya sebagai agens pengendali penyakit daun keriting kuning pada tanaman tomat.
Collections
- MT - Agriculture [3772]