Kebijakan Sistem Usahatani Berkelanjutan Responsif Gender di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah
Date
2007Author
Hartomo, Wahyu
Sitorus, Santun R.P.
Hubeis, Aida Vitalaya S.
Hardjomidjojo, Hartisari
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebijakan sistem usahatani yang selama ini dilakukan pada umumnya belum sepenuhnya menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan, terbukti dari pendapatan petani yang masih rendah, terjadi penurunan produktivitas dan kualitas lahan. Selain itu, masih terdapat kesenjangan gender di kalangan petani. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Menentukan aspek prioritas dan variabel utama dalam sistem usahatani berkelanjutan 2). Menganalisis keberlanjutan berbagai pola usahatani, 3). Menganalisis pola relasi gender pada setiap pola usahatani, dan 4) Merumuskan arahan kebijakan sistem usahatani berkelanjutan responsif gender. Penelitian dilakukan di Kabupaten Karanganyar dengan metode deskriptif melalui studi kasus pada enam pola usahatani yang ada, yaitu: 1). Monokultur padi; 2). Monokultur palawija; 3). Monokultur sayuran, 4). Monokultur tanaman hias; 5). Tumpangsari; dan 6). Mixed farming. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara langsung dengan petani dan stakeholders yang terkait dalam sistem usahatani di Kabupaten Karanganyar menggunakan instrumen Socio Economic and Gender Analysis (SEAGA), Analytical Hierarchy Process (AHP), dan Indeks Kesetaraan dan Keadilan Gender (IKKG).