Peranan Zona Pelusida Dalam Menahan Infeksi Penyakit, Pada Kasus Escherichia Coli K99
Date
2007Author
Batan, I Wayan
Boediono, Arief
Djuwita, Ita
Lay, Bibiana W.
Supar
Metadata
Show full item recordAbstract
Tindakan yang dilakukan untuk membebaskan embrio dari patogen tertentu dapat dilakukan dengan melakukan penapisan terhadap kesehatan donor embrio dengan memberikan perlakuan pembasuhan/pencucian dengan atau tanpa tripsin terhadap embrio yang dipanen. Tindakan sanitasi yang direkomendasikan oleh the International Embryo Transfer Society tidak selalu efektif untuk mengatasi cemaran embrio, hal ini menguatkan dugaan bahwa embrio tersebut menularkan penyakit. Hingga kini di Indonesia belum ada laporan tentang peranan zona pelusida embrio dalam menahan infeksi yang disebabkan oleh E.coli K99. Untuk itu penelitian ini ditujukan untuk: 1) menguji kemampuan E.coli K99 melekat secara spesifik ke permukaan zona pelusida; 2) menguji zona pelusida menahan infeksi E.coli K99; 3) membuktikan efekivitas pencucian enzim terhadap perlekatan E.coli K99, dan 4) menguji metode vitrifikasi kriolup terhadap viabilitas embrio dan E.coli K99 secara in vitro dan in vivo. Mencit digunakan untuk memproduksi embrio model mamalia. Embrio dicemari dengan E.coli K99 pada konsentrasi 103CFU/ml. Perlekatan E.coli K99 ke permukaan zona pelusida diperiksa dengan ELISA (enzyme linked immunosorbent assay) dan diamati dengan SEM (scanning electron microscopy). Peranan zona pelusida dalam perlindungan embrio terhadap infeksi E.coli K99 diteliti dengan mencemari embrio dalam medium KSOM (kalium simplex optimized medium). Embrio yang dicemari dicuci dengan mPBS (modified phosphate buffer saline), tripsin, atau pronase untuk menghilangkan pencemar. Vitrifikasi kriolup terhadap embrio yang dicemari diteliti dengan mengamati viabilitas embrio dan bakteri secara in vitro dengan mengkultur pada KSOM dan in vivo dengan teknik embrio transfer. Perlekatan E.coli K99 ke permukaan zona pelusida ditunjukkan oleh adanya kepadatan optik pada sumuran ELISA yang dilapisi (coating) dengan ekstrak zona pelusida yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan tipe E.coli lainnya. Bukti tersebut didukung pula oleh hasil pemeriksaan SEM, E.coli K99 teramati melekat pada permukaan zona pelusida. Zona pelusida mampu melindungi embrio terhadap bakteri dan E.coli K99 tidak melekat ke sel-sel embrio, berbeda dengan embrio tanpa zona pelusida. E.coli K99 yang melekat ke permukaan zona pelusida embrio dapat dicuci secara efektif dengan enzim pronase (0,25%; 60 detik). Viabilitas embrio yang dicemari E.coli K99 baik in vitro mau pun in vivo pasca vitrifikasi tidak berbeda nyata dengan yang tidak dicemari E.coli K99. Embrio yang memiliki zona pelusida utuh dan divitrifikasi menggunakan carrier kriolup kawat tembaga, baik yang tercemar E.coli K99 mau pun tidak, dapat ditransfer dan berkembang sampai lahir sehat. Zona pelusida dapat melindungi sel-sel embrio dari infeksi E.coli K99, walau pun E.coli K99 terbukti dapat secara spesifik melekat ke permukaan zona pelusida. Bakteri E.coli K99 yang melekat ke permukaan zona pelusida embrio dapat disingkirkan dengan perlakuan enzim pronase dan embrio tersebut dapat berkembang ke tahap lebih lanjut.
Collections
- DT - Veterinary Science [285]