Peran Kombinasi Hormon Etinil Estradiol dan Noretindron Asetat dengan Protein Kedelai terhadap Cedera Iskemia Reperfusi Miokardium pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Hiperkolesterolemik yang Diovariektomi
Date
2007Author
Suparto, Irma Herawati
Sajuthi, Dondin
Yusuf, Tuty Laswardi
Williams, J. Koudy
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengobatan hormon dan protein kedelai mencegah cedera iskemia reperfusi miokardium pada hewan coba yang tidak mengalami aterosklerosis. Sedangkan pemberian kombinasi hormon dan protein kedelai pada hewan yang aterosklerosis belum pernah diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peran kombinasi hormon etinil estradiol (EE) dan noretindron asetat (NETA) dengan protein kedelai terhadap cedera iskemia reperfusi miokardium dan efek sampingnya pada uterus dan payudara. Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) betina dewasa yang diovariektomi dan hiperkolesterolemik sebanyak 33 ekor dibagi dalam empat kelompok perlakuan pakan aterogenik yaitu a) kasein laktalbumin (KL, n=8 ekor), b) hormon etinil estradiol (5μg/hari) dan noretindron asetat (1 mg/hari) dengan KL (KL+EENETA, n=10 ekor), c) protein kedelai (141 mg total isolfavon/hari) (KDL, n=7 ekor), atau d) kombinasi KDL+EENETA (n=8 ekor). Setelah 12 bulan perlakuan hewan disedasi untuk pemeriksaan lipid darah dan tindakan cedera iskemia reperfusi miokardium dengan meligasi arteria koronaria kiri desendens selama satu jam dan direperfusi selama empat jam. Luas infark diukur dengan melakukan pewarnaan trifeniltetrazolium klorida. Pengukuran dilakukan terhadap aliran darah miokardium dengan mikrosfir, parameter inflamasi mieloperoksidase (MPO), dan produk peroksidasi lipid, malondialdehida (MDA) dalam miokardium yang normal maupun infark. Parameter hemodinamika yang diukur curah jantung, frekuensi denyut jantung, dan volume sekuncup. Ketebalan endometrium dan persentase kelenjar payudara diukur secara histomorfometri. Hasil penelitian menunjukkan hormon meningkatkan faktor resiko lipid darah (p<0.05). Interaksi hormon dan kedelai menyebabkan luas infark tertinggi (p=0.0004) disertai persentase perubahan aliran darah terendah saat iskemia pada miokardium infark, sedangkan protein kedelai menurunkan curah jantung dan volume sekuncup (p<0.05). MPO dan MDA tidak dipengaruhi protein maupun hormon (p>0.05). Interaksi protein kedelai dan hormon berefek negatif dengan meningkatkan ketebalan endometrium, akan tetapi tidak mempengaruhi kelenjar payudara. Sebagai kesimpulan yaitu kombinasi protein kedelai dengan EE dan NETA tidak memberi proteksi terhadap kerusakan jaringan miokardium pascaiskemia pada monyet ekor panjang yang aterosklerosis dan endometrium, akan tetapi tidak berpengaruh pada payudara. Sedangkan pemberian hormon atau protein kedelai saja tidak memperburuk cedera I/R miokardium.
Collections
- DT - Veterinary Science [287]