Model Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan (Studi Kasus Daerah Aliran Sungai Gumbasa, Donggala)
Abstract
Permasalahan penggunaan lahan di DAS Gumbasa secara mendasar disebabkan oleh konflik kepentingan antara aspek ekonomi dan konservasi sumberdaya lahan. Tujuan penelitian: 1). menentukan tipe penggunaan lahan prioritas, 2). menentukan faktor-faktor penting yang mempengaruhi penggunaan lahan, 3). merancang bangun model penggunaan lahan, dan 4) mensimulasikan model untuk menyusun arahan kebijakan penggunaan lahan. Penelitian di lakukan di DAS Gumbasa, Donggala mulai bulan Mei 2004 hingga Desember 2005. Penggunaan lahan prioritas ditentukan berdasarkan metode perbandingan eksponensial (MPE). Faktor-faktor penting yang mempengaruhi penggunaan lahan diidentifikasi menggunakan analisis prospektif. Model penggunaan lahan di rancang berdasarkan sistem dinamik melalui keterkaitan aspek penggunaan lahan prioritas, faktor-faktor penting yang mempengaruhi penggunaan lahan, kesesuaian lahan, erosi tanah, dan pendapatan usahatani. Skenario model penggunaan lahan adalah: (1). penggunaan lahan aktual, (2) kebun kakao pola pengelolaan tradisonal (KPT) dan palawija yang menerapkan pola tanam tumpang gilir dan pemberian mulsa (PPK0), (3) kebun kakao pola pengelolaan tradisional (KPT), (4) kebun kakao yang menerapkan teknik konservasi guludan bersaluran dan teknologi pasca panen (KPK2-TP), (5) palawija yang menerapkan pola tanam tumpang gilir, mulsa, guludan, dan teknologi pasca panen (PPK1-TP), (6) kebun kakao yang menerapkan teknik konservasi guludan bersaluran dan teknologi pasca panen (KPK2- TP) dan palawija yang menerapkan pola tanam tumpang gilir, mulsa, guludan, dan teknologi pasca panen (PPK1-TP), dan (7) kebun kakao yang menerapkan teras kredit dan teknologi pasca panen (KPK3-TP) dan palawija yang menerapkan pola tanam tumpang gilir, mulsa, teras kredit, dan teknologi pasca panen (PPK3-TP). Hasil penelitian menunjukkan: 1) penggunaan lahan prioritas untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa secara berturut-turut adalah kakao (775.418.386), padi beririgasi (402.992.418), kacang tanah (45.314.116), jagung (45.308.251), ubikayu (41.038.648), vanili (12.871.204), kelapa (12.169.650), cengkeh (2.532.060), dan hutan (1.085.239); 2) faktor-faktor penting yang mempengaruhi penggunaan lahan adalah: tipe penggunaan lahan, kesesuaian lahan, pendapatan petani, kerjasama lintas sektoral dalam pengelolaan DAS, konservasi tanah, dan teknologi pasca panen; 3) model penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan dirancang berdasarkan sistem dinamik dengan cara mengintegrasikan aspek tipe penggunaan lahan prioritas, faktor-faktor penting yang mempengaruhi penggunaan lahan, kesesuaian lahan, erosi tanah, dan pendapatan usahatani; dan 4) skenario 4, 6, dan 7 dapat memenuhi kriteria sebagai arahan kebijakan penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa. Arahan kebijakan penggunaan lahan menurut skenario 4, 6, dan 7 berturut-turut adalah lahan sawah beririgasi pada ketiga skenario masingmasing 2.924,52 ha; lahan kering secara berturut-turut 12.924,88 ha, 10.408,91 ha, dan 10.982,02 ha; dan lahan hutan secara berturut-turut 3.998,23 ha, 6.514,20 ha, dan 5.941,02 ha.