Hubungan Keadaan Sosial Ekonomi dengan Pemberian Makanan Formula Pada Anak Baduta (Studi Kasus di Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kotamadya Bogor)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan pemakaian makanan formula, hubungan antara pendapatan keluarga, pendidikan ibu dan pengetahuan gizi ibu dengan pemakaian makanan formula, hubungan frekuensi ibu mendapatkan informasi tentang makanan formula dengan pemakaian makanan formula, hubungan kontribusi makanan formula dengan tingkat konsumsi energi dan tingkat konsumsi protein, hubungan pendapatan keluarga, pendidikan ibu, dan pengetahuan gizi ibu dengan tingkat konsumsi energi dan tingkat konsumsi protein, serta status gizi anak baduta dikaitkan dengan tingkat konsumsi energi, tingkat konsumsi protein dan berat badan lahir. Penelitian dilakukan di Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kotamadya Bogor mulai bulan Agustus sampai pertengahan bulan Nopember 1992. Pemilihan contoh dilakukan secara acak sederhana (Singarimbun & Effendi, 1989) dengan populasi dibatasi pada keluarga yang mempunyai anak berumur 1-24 bulan, telah mendapatkan makanan selain AS1 dan pada saat penelitian masih mengkonsumsi makanan formula. Contoh yang diambil berjumlah 60 yang terdiri dari 20 contoh berumur 1-6 bulan, 19 contoh berumur 7-12 bulan, dan 21 contoh berumur 13-24 bulan.