Tataniaga dan tinjauan industri pengolahan jahe (Zingiber officinale Rosc.) (Studi kasus di Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Jawa Barat)
Abstract
Produksi jahe Kecamatan Caringin dijual oleh para petani kepada eksportir tanpa melalui perantara (lembaga perantara) seperti pedagang pengumpul, tengkulak atau KUD. Keberadaan eksportir yang telah dikenal oleh petani dan lokasi yang dekat antara kebun petani dengan gudang eksportir memungkinkan terjadinya saluran pemasaran tersebut. Dari hasil perhitungan efesiensi tataniaga, saluran tataniaga yang ada dapat dikatakan efesien. Hal ini di perlihatkan dari besarnya bagian yang di terima oleh petani maupun eksportir dengan memperhatikan besarnya resiko-resiko yang harus ditanggung. Besarnya bagian yang diterima petani adalah 55.56 persen dari harga FOB, biaya tataniaga yang dikeluarkan oleh eksportir adalah sebesar 44.44 persen dan keuntungan yang di terima eksportir adalah sebesar 15 persen.