Dinamika Kelompok Tani dalam Organisasi Pelaksanaan Tebu Rakyat Intensifikasi (Studi Kasus di 5 Desa Kecamatan Palimanan Wilayah Kerja PG Gempol, PTPXIV Dati II Cirebon)
Abstract
Selama bertahun-tahun sebelum Perang Dunia II, industri gula merupakan salah satu industri yang terpenting di Indonesia (Soemardjan, 1962). Pengusahaan tebu di Jawa merupakan peninggalan sistim perkebunan kolonial yang sampai saat ini telah mengalami perubahan. Sejak tahun 1975, sistim industri gula ini telah ditetapkan dengan sistim Tebu Rakyat Intensifiksdi (TRI) denga Inpres no. 9/1975. Berbagai masalah masih ditemukan dalam pelaksanaan program TRI yang bersumber pada petani sasaran sendiri seperti adanya keengganan petani untuk berperan serta dalam program dan kesulitan dalam pengorganisasian kerja karena banyaknya pihak yang terlibat.