Karakteristik Fisik Tepung Sukun Hasil dari Dua Macam Lama Perendaman Buah Sukun di dalam Dua Macam Konsentrasi Natrium Metabisulfit
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perbedaan dua macam konsentrasi larutan natrium metabisulfit (Na2S205) dan lama waktu perendaman terhadap karakterisasi fisik tepung sukun yang dihasilkan selama penyimpanan. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi fisik tepung sukun terhadap kerapatan, viskositas, dan kadar air yang disimpan selama 1,14, dan 21 hari. Sedangkan uji derajat putih dilahukan pada hari ke-14.21, dan 28 hari. Perbedaan perlakuan dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap dan interaksinya diuji dengan uji Duncan. Faktor konsentrasi larutan natrium metabisulfit memherikan pengaruh nyata pada viskositas. Pada uji kadar air, faktor konsentrasi larutan nahium metabisulfit dan lamanya perendaman di dalam larutan natrium metahisulfit memherikan pengaruh yang sangat nyata. Faktor konsentrasi larutan natrium metahisulfit, lamanya perendaman di dalam larutan natrium metabisulfit, dan interaksi keduanya herpenganth sangat nyata pada uji kerapatan. Sedangkan pada uji derajat putih, ketiga faktor ini tidak memberikan penganth yang sangat nyata. Semakin lama penyimpanan nilai kerapatan, viskositas, dan kadar airnya semakin meningkat,tetapi nilai reflektans yang dihasilkan sampel semakin menurun yang herarti nilai derajat putihnya juga menurun. Hasil karakterisasi fisik menunjukkan bahwa tepung sukun yang direndam di dalam larutan natrium metabisulfit dengan konsentrasi 0,9 % selama 45 menit merupakan tepung sukun yang paling baik (A2B2). Sampai penyimpanan selama 28 hari ternyata tepung sukun masih layak dikonsumsi dan herdasarkan analisis secara fisik masih mengandung nilai gizi yang cukup tinggi. Tepung sukun hasil penelitian ini dapat direkomendasikan sebagai tepung yang dapat dikomersilkan, khususnya perlakuan A2B2.
Collections
- UT - Physics [1097]