Eksplorasi Keunggulan Kompetitif Dan Komperatif Bahn Baku Lokal Tropika Indonesia Sebagai Produk Ingredient Hidrokoloid Pangna Di Dunia
Abstract
Kebutuhan akan bahan baku tambahan pangan (food ingredients) pada industri pangan dunia dari tahun 2005 hingga tahun 2010 meningkat cukup besar, yaitu berkisar 2,4% setiap tahunnya. Nilai komoditas bahan tambahan pangan yang digunakan di seluruh dunia ini hingga tahun 2010 mencapai lebih dari 34,2 miliar US Dolar (RTS Resources, 2006). Leatherhead Food International (2006) menyatakan sepuluh pemsahaan terbesar di bidang ini menguasai lebih dari 80% perdagangan bahan tambahan pangan dunia. Bahan tambahan pangan yang terdiri dari perisa, pengisi, pengental, pengawet, pengasam, enzim, pewarna, pengemulsi, pemanis, dan sebagainya ini digunakan untuk membantu mewujudkan sifat yang diinginkan pada produk pangan. Dari berbagai jenis bahan tambahan pangan, tiga besar komoditas yang paling banyak dipakai pada industri pangan adalah bumbu-rempah, perisa manis, dan hidrokoloid. Komoditas hidrokoloid ini diprediksikan masih menduduki peringkat tiga teratas perdagangan bahan tambahan pangan dunia dalam 5 tahun mendatang (RTS Resource, 2006). Berdasarkan analisis Borgenson (2002), bahan pangan yang dapat dijadikan bahan tambahan pangan hidrokoloid banyak jenisnya, tiga jenis diantaranya yang diperdagangkan paling banyak ialah pati, gelatin dan karagenan. Perdagangan pati di dunia saat ini mencapai 70% dari nilai total pemasaran hidrokoloid, disusul dengan gelatin 12%, dan karagenan sebanyak 5%.
Collections
- PKM - Kewirausahaan [439]