Penerapan Analisis Biplot Dan Procrustes Dalam Menggambarkan Potensi Perkotaan Dan Pedesaan Di Indonesia
Abstract
Indikator keberhasilan pembangunan tampak pada keadaan wilayah yang ada di seluruh Indonesia. Ketidakmerataan pembangunan ao1ara wilayah perkotaan dan ped~n menjadi jIll yang sering dibicarakan dalam pemerintahan. Kondisi tersebut, gambarannya yang dikenai sebagai potensi desa, perlu diperhatikan sehingg8 diperlukan pembanding yang jeJas untuk menggambarkan kondisi di kedua wilayah tersebut (perkotaan dan pedesaan) di seluruh Indonesia. Pembandingan wilayah dibuat menggunakan analisis Biplot dan Procrustes. Pembedaan wilayah disini dibuat yaitu kawasan Jawa-Bali dan kawasan selain Jaws-Bali, sehingg8 dibuat eoam biplot yaitu untuk perkotaan dan pedesaan di seluruh propinsi, perkollan dan pedesaan di Jawa~BaJi. serta perkotaan dan pedesaan di luar Jawa~Bali. Analisis biplot menyajikan pola hubungan antar peubah, ken!!tipan antar obyek pengamatan., serta posisi relatif antara peubah dengan obyek pengamatan, sehingga -karaktenstik masing~masing propinsi di Indonesia dapat dilihat berdasarkan potensinya masing~masing. Analisis procrustes di&'lJnakan untuk melihal kesamaan bentuk dan ukuran dari dua konfigurasi yang dibandingkan. Analisis procrustes menunjukkan keseluruhan konfi¥urasi yang dibandingkan benar~benar berbeda satu dengan yang lainnya. Hal itu tampak dengan nilai R yang ked I, yaitu sebesar 0.026898% untuk seluruh propinsi, 0.774184% unluk Jawa~Bali, dan 0.009236% untuk non Jawa~BalL Nilai R2 yang sangat kecil ini menunjukkan adanya kesenjangan yang sangat