Dampak beroperasinya perusahaan penyimpan dingin (cold storage) terhadap pendapatan nelayan penangkap udang (studi kasus di desa sei mariam kecamatan anggana Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur)
Abstract
Sejak diberlakukannya Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 39 Tahun 1980 yang melarang penggunaan pukat harimau, bahan baku udang yang diekspoi oleh perusahaan penyimpan dingin (cold storage) diperoleh dari nelayan dan petani tambak udang. Hingga dewasa ini, ekspor udang Indonesia didominasi oleh udang laut hasil tangkapan. Dalam konteks ini menarik dikaji bagaimana bentuk hubungan kerjasama antara perusahaan penyimpan dingin dengan nelayan dan apakah hubungan tataniaga tersebut menguntungkan bagi nelayan, dalam arti dapat meningkatkan kesejahteraan ekonominya.