Penyerapan Timbal Pada Tanah Aluvial Brebes Dengan Tanaman Indikator Bawang Merah

Abstract

Penggunaan pupuk dan pestisida yang terns meneros dalam upaya meningkatkan basil produksi dapat menimbulkan pencemaran dan penurunan mutu Iingkungan hidup. Petani bawang merah di Brehes cenderung menggunakan pupuk dan pestisida dengan dosis dan intensitas yang tinggi untuk menjamin keberhasilan produk tersebut. Pemakaian pupuk dan pestisida dalam sistem budi daya pertanian dapat meningkatkan kandungan logam herat pada tanah. yang tennasuk bahan beracun dan berbahaya (B3). Adanya logam berat dalam tanah pertanian dapat menurunkan produktivitas tanah dan mutu hasil pertanian selain membahayakan kesehatan manusia melalui konsumsi produk yang dihasilkan dari tanah yang tercemari logam berat tersebut. Melihat kondisi yang demikian, perlu adanya kajian mengenai kandungan logam bernt berbahaya (Pb) yang terserap dalam tanaman sayuran seperti bawang merah. Penelitian ini bertujuan mempelajari jerapan Pb pada tanah aluvial dari Brebes dengan tanaman indikator bawang merah. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RJmcangan Acak Lengkap dengan 7 perJakuan dan 3 kali uJangan. Jenis perlakuan yang diberikan adalah perbedaan konsentrasi Pb, yaitu 0, 100. 200, 400, 600, 800, 1000 ppm Pb yang ditentukan dari basil perhitungan Langmuir. Pengamatan variabel pertumbuhan bawang merah yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daW}, dan jumlah umbi dilakukan setiap dua minggu. Selanjutnya dilakukan analisis Pb tersedia pada tanab sebelum tanam dan sesudah panen serta serapan Pb pada umbi bawang merah varietas Bima Brebes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya jerap Pb (k), daya sangga (kx",), dan kapasitas jerap maksimum (xm) tanah ini sangat tinggi, yaitu 4 mllg, 3891 mVg, dan 973 ",gig. Jerapan Pb pada tanah aluvial Brebes mempengaruhi serapan Pb pada umbi dan daun bawang merah. Pemberian perlakuan Pb pada berbagai dosis Pb pada tanah aluvial Brebes berpengarub nyata terhadap kenampakan fisik bawang merah, yaitu terhadap