Keterkaitan Antara Musim Terhadap Produksi Susu Sapi Perah Fries Holland [studi kasus : PT. Naksastra kejora, Temanggung, Jawa Tengah]
Abstract
Perkembangan peternakan sapi perah eli Indonesia semakin tampak mengarah pada komersialisasi. Produktivitas temak (P) merupakan performan yang ditampilkan berdasarkan potensi genetik (G) yang dimiliki pada lingkungan tempat bidupnya (E) dan interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan (I). Faktor genetik merupakan faktor yang menentukan kemampuan produksi. Sedangkan faktor lingkungan merupakan faletor pendukung agar temak mampu berproduksi, sesuai dengan kemampuannya yang dapat dirumuskan sebagai P "" G + E + I. Indikator produktivitas temak sapi dicirikan oleh produksi susu liter per·laktasi. di Indonesia belum optimal sehingga diperlukan berbagai penelitian yang mendukllllg peningkatan produksi susu. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan produksi susu akibat pengaruh musim. Dalam penelitian ini dibagi 4 musim yaitu musim hujan ( Desember, Januari, Februari). musim peralihan 1 (Maret, April, Mei). musim kemarau ( Juni, Juli. Agustus) dan musim peraJihan 2 (September, Oktober, Nopember). Analisis data menggunakan persamaan regresi berganda guna melihat pengaruh iklim yang mempengaruhi produksi susu sapi perah. Kemudian pengaruh musim di uji kembali dengan I-sludenls. Produksi susu dari keempat pembagian musim yang menunjukkan perbedaan nyata (p<O.OI) hanya terdapat pada musim kemarau (Juni, Juli, Agustus) dengan pengaruh terbesar oleh llllSur kelembaban udara, yang ditunjukkan pada persamaan regresi berikut :