Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum) Dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Geografi
Abstract
Kcbutuhan gu1a tebo untuk konsumsi dalam negeri terns meningkat Namun peningkatan kebutuhan gula pasir tidak diunbangi dengan peningkatan produksi gula, sehingga sampai saat ini Indonesia masih mengimpor gula pasir. Menunmnya tingkat produktivitas gula disebabkan karena perluasan laban tanaman tebu yang merupakan bahan baku utama, banyak dilakukan pada lahan yang produktivitasnya lebih rendah. Oleb karena itu, hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan usaha perluasan lahan perkebunan lebu adalah menentukan daemh yang sesuai untuk budidaya tanaman lebu Sebagai parameter dalam evaluasi kesesuaian 1arutn digunakan lima karakteristik tanah yaitl! curah hujan, drainase, tekstur, lereng dan kedalaman efektif tanah. Pemilihan kelima parameter ini didasarkan atas pel1imbangan bahwa : (a) kelima karakteristik laban tersebut memiliki tingkat kekritisan terhadap hasil evaluasi yang sangat tinggi, (b) dianggap dataset yang paling minimal. dan (c) jumlah karakteristik yang dipilih didasarkan atas keteIbatasan waktu dalam pembangunan sistem serta ketersediaan data. PeniIaian kesesuaian Iahan dilakukan pada tingkat kelas yang dibedakan menjadi sa_ sesuai (SI), cukup sesuai (S2), ""swrl nuujmat (S3) dan tidal< sesuai (N). Proses evaluasi dilakukan untuk mencocokkan data karakteristik Iahan yang dievaluasi dengan syarat tumbuh tanaman tebu. Proses evaluasi dilakukan dengan menggunakan hukum minimum. Hukum minimum digunakan sebagai dasar dhlam menentukan parameter yang menjadi faktor pembatas minimum. Laban yang sesuai adalah laban yang mempunyai tingkat kesesuaian 8 I dan 82, Luas laban yang sesuai untuk tanaman tebu d.i kabupaten Pacitan sebesar 3764.5 Ha, dimana luas untuk 81 sebesar 1032.4 Ha dan 2732.1 Ha untuk kesesuaian S2
Collections
- UT - Computer Science [2322]