Analisis pengaruh tarif impor gula terhadap industri gula Indonesia
Abstract
Kebijakan pemerintah untuk menerapkan ladf impor gula sebesar 25% telah menimbulkan kontroversi. Bergantung pada kepentingan dan pengetahuannya, sebagian masyarakat percaya tarif impor terse hut terlalu tinggi, sedangkan yang lainnya menganggap terJampau rendah. Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh dari penerapan tarif impor tersebut terhadap beberapa aspek industri gula Indonesia. Analisis diJakukan dengan menggunakan model ekonometrik gula dengan metode two stage least square (2SLS). Hasil analisis menunjukkan bahwa pen~r~Fan tarif impor gul~_ seb~i.~r 25%_memplloyai pcnSlRlb yang sigoifikan terbadap~j gula Ind~l)es!a ~e~_'!.a!~ t~rhadap konsumsi. Tarif impor tersebut untuk tahun 2000 menyebabkan harga domestik, areal dan produksi lebih tinggi masing-masing 11,11%, 10,97% dan 7,47% bila dibandingkan dengan tarif impor 0%. Sebagai akibatnya, pendapatan petani dan surplus produsen meningkat masingmasing sebesar 11,6% dan 15%. Selain itu impor gula pada tahun 2000 menurun sebesar 8,41 %. Meskipun demikian, kebijakan ini menurunkan surplus konsumen sebesar 15,6% tetapi mampu menciptakan tambahan lapangan kerja di industri gula