Distribusi Air Asin dalam Tanah Dataran Pantai (Studi Kasus di Kota Semarang)
View/ Open
Date
2004Author
Purnama, Ig. L. Setyawan
Saeni, M. Sri
Sabiham, Sabiham
Sanim, Bunasor
Metadata
Show full item recordAbstract
Adanya air asin di daratan telah menjadi permasalahan serius di kota-kota yang terletak di daerah pantai. Orang sering beranggapan bahwa intrusi air garam merupakan satu-satunya faktor penyebab fenomena ini. Padahal sebenarnya ada faktor-faktor lain yang juga mempunyai peranan dalam permasalahan ini.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan pengambilan 59 sampel air tanah dan empat sampel air sungai. Disamping itu, juga dilakukan pengukuran geofisika permukaan di 30 titik dan wawancara terhadap 118 responden. Penentuan sampel air tanah dilakukan secara stratified random sampling, sedangkan penentuan sampel air sungai, titik pengukuran geofisika permukaan dan pemilihan responden dilakukan secara purposive sampling.
*Times New Roman-23979
12,50
TTTT' T.
@Hak cipta milik IPB University Penelitian ini mempunyai empat tujuan. Pertama, mengidentifikasi dan meng- analisis kondisi kualitas air tanah. Kedua, menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terdapatnya air asin dalam tanah di daerah penelitian. Ketiga, mengidentifikasi dan menganalisis daerah-daerah yang masih mempunyai kandungan air tawar dan keempat, menghitung dan menganalisis besarnya kesediaan membayar (WTP) penduduk di daerah penelitian dalam perbaikan kualitas air
OBJECTS
1= 0
AV -0,07
་
Untuk mengidentikasi dan menganalisis kondisi kualitas air tanah digunakan analisis spasial, diagram Stiff dan analisis statistik. Untuk menganalisis distribusi air asin digunakan metode Revelle dengan menghitung rasio [CI]/([HCO,]+[CO2]), sedangkan metode Kloosterman dengan diagram Piper segiempat digunakan untuk menganalisis jaktor penyebabnya. Untuk menentukan tipe kimia air tanah digunakan metode Stuyfzand, sedangkan untuk mengidentifikasi keberadaan air tawar dilakukan pendugaan geolistrik yang kemudian dianalisis menggunakan program Schlumberger O'Neil. Selanjutnya, untuk menghitung dan menganalisis besarnya kesediaan membayar (WTP) digunakan analisis CVM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air tanah di daerah pantai mengandung DHL, kesadahan, kalsium, magnesium, natrium, kalium, klorida, sulfat dan salinitas dalam konsentrasi tinggi Kesimpulan ini juga didukung oleh hasil analisis statistik dan diagram Stiff. Diketahui juga bahwa sebagian besar air tanah di daerah penelitian telah tercemar air asin dengan tingkat keterpengaruhan yang bervariasi. Pencemaran air asin tersebut terutama disebabkan oleh air evaporit. Hasil analisis metode Stuyfzand menunjukkan bahwa air tanah di daerah pantai mendapat tambahan air asin yang lebih besar daripada air tawar, sedangkan hasil analisis geolistrik menunjukkan bahwa di bawah lapisan air asin, dapat ditemukan lapisan air tawar dengan kedalaman dan produktivitas yang bervariasi. Selanjutnya, hasil analisis CVM menunjukkan bahwa penduduk daerah penelitian bersedia membayar perbaikan kualitas air lebih tinggi daripada harga air dari PDAM yang berlaku pada saat ini.