Pengaruh Pengawetan terhadap Sifat Mekanis Tiga Jenis Kayu
Abstract
Penggunaan kayu sebagai bahan bangunan pada saat ini dan masa yang akan datang diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini perlu diimbangi dengan umur pakai (life service) kayu yang memadai karena fakta yang ada mengungkapkan bahwa hanya 15-20 persen jenis-jenis kayu Indonesia yang memiliki keawetan tinggi (Kelas Awet I dan II) (Oey Djoen Seng, 1964). Selain itu mengingat pasokan kayu di pasaran cenderung semakin berkurang akhir-akhir ini karena semakin terbatasnya jumlah dan kualitas kayu komersial, diperkirakan pasokan kayu di masa yang akan datang akan beralih dari jenis komersial ke jenis non komersial atau jenis kayu tak dikenal (lesser known species) baik dari hutan alam maupun hutan rakyat (Rudi, 2002). Jenis-jenis kayu tersebut cenderung memiliki keawetan alami yang rendah. Salah satu usaha untuk meningkatkan umur pakai kayu adalah melalui proses pengawetan kayu (Oey Djoen Seng, 1964). Sayangnya, beberapa hasil penelitian memperlihatkan bahwa proses pengawetan berpengaruh negatif terhadap kekuatan kayu. Oleh karena itu, seberapa jauh pengaruh pengawetan kayu terhadap kekuatan khususnya pada kayu-kayu yang tergolong lesser known species perlu diteliti agar penggunaannya sebagai bahan bangunan tetap maksimal.
Collections
- UT - Forest Products [2184]