Potensi Tegakan Hutan Rakyat Jati dan Mahoni yang Tersertifikasi untuk Perdagangan Karbon (Studi Kasus di Desa Selopuro, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri)
Abstract
Keadaan hutan indonesia dua puluh tahun terakhir cukup memprihatinkan, hal ini terlihat dari tingginya laju kerusakan hutan (deforestrasi) indonesia. Akibat yang ditimbulkan dari kerusakan hutan ini, Indonesia menuai banyak bencana berupa banjir dan tanah longsor, selain itu isu yang saat ini ramai di perbincangkan oleh dunia internasional adalah perubahan iklim (Climate Change) berupa pemanansan global yang disebabkan meningkatnya gas CO2 di atmosfer bumi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mencegah agar akibat-akibat ini tidak semakin meluas dan sekaligus menciptakan dampak ekonomi yang merata dalam pengelolaan hutan di Indonesia. Upaya yang dilakukan menyiratkan bahwa diperlukan kesadaran akan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengelola hutan. Hutan rakyat yang diawali oleh gerakan reboisasi lahan atau tanah kosong dapat menjadi salah satu alternatif solusi untuk mengatasi deforestrasi dan alternatif penyimpanan karbon, munculnya perdagangan karbon dunia menyebabkan hutan rakyat dapat menjadi pilihan dalam penyimpanan karbon karena hal ini akan memberikan kontribusi bagi para petani hutan rakyat. Hutan rakyat memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pemenuhan kayu indrustri di beberapa daerah, oleh karena itu perlu diadakan suatu penelitian tentang cara pengelolaan, potensi tegakan dan karbon di hutan rakyat untuk mengetahui seberapa besar kontribusinya terhadap fungsi ekologi dan fungsi ekonomi masyarakat sekitar hutan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui cara-cara pengelolaan hutan rakyat, menghitung potensi tegakan dan potensi simpanan karbon hutan rakyat, mengkaji kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan petani.
Collections
- UT - Forest Management [3062]