Pendugaan Potensi Tegakan Hutan Pinus (Pinus merkusii) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Dengan Metoda Stratified Systematic Sampling With Random Start Menggunaka Unit Contoh Lingkaran Konvensional dan Tree Sampling
Abstract
Keberadaan hutan sangat berarti bagi kehidupan mahluk hidup. Sehingga hutan harus terus dilestarikan demi eksistensi kehidupan mahluk hidup. Untuk itu diperlukan suatu usaha pengelolaan hutan yang lestari. Usaha pengelolaan hutan yang lestari tidak hanya bertumpu pada kelestarian fungsi produksi saja, melainkan juga harus memperhatikan kelestarian fungsi ekologis dan sosial. Untuk dapat mengusahakan pengelolaan hutan lestari yang baik, maka diperlukan perencanaan yang baik pula yang bersifat mantap dan terpadu. Sehingga demi mendukung perencanaan tersebut, diperlukan informasi tentang hutan yang dapat diperoleh dari data potensi hutan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Kegiatan pengambilan data potensi hutan tersebut, khususnya data yang bersifat kuantitatif, dilakukan melalui kegiatan inventarisasi hutan. Kegiatan inventarisasi hutan meliputi dua teknik yakni teknik sensus dan sampling. Teknik sensus dilaksanakan dengan melakukan pengukuran pada seluruh areal hutan. Sementara teknik sampling dilakukan dengan melakukan pengukuran pada sebagian wilayah dan dianggap mewakili seluruh areal hutan. Namun kegiatan inventarisasi hutan lebih banyak dilakukan dengan teknik sampling, mengingat adanya keterbatasan dalam melakukan pengukuran areal hutan yang luas seperti keterbatasan sumberdaya manusia, biaya, dan waktu.
Collections
- UT - Forest Management [2835]