Traditional Bee Honey Harvesting in West Timor, Indonesia
Abstract
Studi tentang pemanenan madu secara tradisional dalam hal kondisi sosial - lingkungan telah dilakukan di pusat penghasil madu di Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang dan Mollo Selatan dan Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah kombinasi survei lapang dan interview terstmhr. Dari hasil pcnelitian ini, menunjukkan bahwa penghasil madu umumnya daerah terpencil dan hutan tempat pohon madu merupakan hutan tutupan adat. Distribusi pohon madu berbeda antara daerah tinggi dan daerah rendah. Pohon madu yang umum ditemui antara lain b o ~ k(T etrameles nudijlora), kabesak (Acacia leucophloea), neke (Gossampinus malabarica), nitas (Sterculia foetida), angkai (Albizzia chinensis), beringin (Ficus benyamina) dan kapuk (Ceiba pentandra). Musim panen madu ada dua yaitu Juni - Juli dan September - Oktober. Nektar dan polen umumnya berasal dari ampupu (Eucalyptus urophylla) dan hue (Eucalyptus albu), jambu air (Eugenia spp) dan kosarnbi (Schleicera oleosa). Pemilik pohon madu ini secara tradisional berpartisipasi dalam menjaga hutan. Pemanenan, konservasi dan distribusi pohon madu masih dilakukan secara adat. Hasil madu mempunyai kontribusi yang cukup penting bagi penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Collections
- Media Konservasi [161]