Identifikasi Ekstrak Cacing Tanah Lumbricus rubellus dan Plzeretima aspergillum yang Memiliki Efek Antipiretik pada Tikus Putih
Abstract
Cacing tanah merupakan organisme yang berguna bagi manusia. Masyarakat mengenal cacing tanah sebagai penunm panas tubuh atau antipiretik. Kegunaan ini dimanfaatkan untuk mengobati penyakit tifus yang cukup berbahaya. Antipiretik bekerja sebagai penghambat aktivitas enzim siklooksigenase yang mengkatalisis reaksi pembentukan prostaglandin, senyawa yang merangsang peningkatan suhu tubuh. Pengujian ekstrak air cacing tanah pada tikus putih yang telah didemamkan dengan penyuntikan vaksin campak menunjukkan ekstrak tersebut mampu meneegah kenaikan suhu tubuh tikus putih dibac:Jingkan dengan kontrol negatif. Efek antipiretik ekstrak air Lumbricus rubellus dan Pheretima aspergillll1ll tidak berbeda nyuta. Ekstrak air tersebut dipartisi dengan kloroform. Fase air dan fase kloroform yang terbentuk diuji efek antipiretiknya. Kedua fase juga menunjukkan efek antipiretik. Fase yang dilanjutkan untuk diidentifikasi adalah fase air karena fase kloroform negatif untuk uji senyawa metabolit sekunder dan rendemen f.se kloroform sangat keci!. Fase air ekstrak kedua cacing tanah positif saponin dan alkaloid. Fase air tersebut di-KLT analitik untuk mendapatkan eluen yang dapat memisahkan komponen paling baik. Eluen terhaik yang didapatkan ialah metanol : kloroform 3 : 7 untuk ekstrak Ph. aspergillum, dan klorofoffil : metanol : air 13 : 7 : 2 (lapisan bawah) untuk ekstrak L. rubel/us. Dengan eluen ini fase air ekstrak Ph. aspergillu1II menghasilkan empa! fraksi dengan Rf 0,46; 0,50; 0,57; 0,67 dan fase air ekstrak L. rubelllls menghasilkan empat fraksi dengan Rf 0,08; 0,40; 0,55; 0,62. Hasil tersebut diaplikasikan ke KL T preparatif. Fase air ekstrak Ph. aspergillum menghasilkan tiga fraksi dengan RfO,31; 0,56; 0,78 dan fase air ekstrak L. mbellus menghasilkan tetap empat fraksi dengan Rf 0,21; 0,44; 0.59; 0,71. Fraksi tersebut dilihat dengan lampu UV pada 2 254nm. Uji efek antipiretik fraksi-fraksi yang dihasilkan oleh KLT preparatif menghasilkan efek antipiretik terbaik pada fraksi 3 fase air ekstrak Ph. aspergillI/ill dan fraksi 2 fase air ekstrak L. rubel/us. ldentifikasi fraksi aktif dilakukan dengan uji senyawa metabolit sekunder, spektroskopi UV-VlS, dan IR. Uji senyawa metabolit sek1lnder menunjukkan kedua fraksi positif alkaloid. Spektrum UV -VIS kedua fraksi menunjukkan adanya lima puncak serapan antara 230-250nm. Pada spek'trum IR, terdapat pada daerah sidik jari sekitar 1000cm-! yang menunjukkan vibrasi uluran C-N. Pada fraksi aktif L. rubel/liS juga nampak serapan yang cukup kuat di daerah 1600cm-! yang menunjukkan vibrasi tekukan ikatan N-H. Fraksi aktif fase air kedua ekstrak cacing tanah mengandung senyawa alkaloid.
Collections
- UT - Chemistry [2025]